Penguatan Rupiah Kembali Tertahan Akibat Sejumlah Sentimen Ini

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.145 per Jumat, 27 November 2020.

Posisi rupiah itu tercatat melemah 15 poin, dari kurs sebelumnya yang berada di level Rp14.130 pada perdagangan Kamis, 26 November 2020.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menjelaskan, sentimen terhadap aset berisiko pada pagi ini terlihat cukup beragam.

"Sentimen positif terhadap hasil uji vaksin berkurang, karena analis meragukan hasil uji vaksin Astrazeneca yang sebelumnya dilaporkan bagus," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Jumat, 27 November 2020.

Selain itu, Ariston menjelaskan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di dunia, ternyata juga membayangi pergerakan harga aset berisiko.

Menurutnya, penguatan rupiah bisa saja bergerak tertahan hari ini, dengan sentimen yang beragam tersebut. Di mana, penguatan bisa saja terjadi secara tipis.

Ariston menjelaskan, rupiah masih didukung neraca berjalan di kuartal III-2020 yang positif, dan prospek pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020.

"Potensi kisaran 14.050-14.180," ujarnya.

Rupiah Nyaris Sentuh Rp 16.300 per Dolar AS, Jokowi Sebut Masih di Posisi yang Baik

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.30 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.117 per dolar AS.

Posisi itu melemah 17 poin atau 0,12 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.100 per dolar AS.

Rupiah Menguat Didorong Data Klaim Tunjangan Pengangguran AS 
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Rupiah Melemah ke Rp 16.400/Dolar AS, Sri Mulyani Ungkap Biang Keroknya

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyebab melemahnya rupiah itu dikarenakan kekecewaan pasar terhadap kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Fed

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2024