Dihantam Pandemi, Ekonomi RI Lebih Baik Dibanding Negara Asia Tenggara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anwar Sadat/VIVA.

VIVA – Dalam kondisi pandemi COVID-19, Indonesia disebut masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sidang Paripurna DPR RI, Kamis 15 Juli 2021.

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

Sri mengatakan, Indonesia mengalami kontraksi ekonomi pada tahun 2020 sebesar minus 2,07 persen. Angka ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang mencapai minus 4,0 persen.

"Berdasarkan data Asian Development Bank outlook pada April 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 relatif lebih baik dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara di Asia Tenggara yang berada pada minus 4,0," kata Sri, Kamis 15 Juli 2021.

Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Ekonomi Sirkular

Pencapaian ini, menurut Sri, merupakan hasil dari langkah-langkah luar biasa yang diambil oleh Pemerintah dalam mengatasi situasi genting. Misalnya, untuk kebutuhan pendanaan yang cepat, pemerintah melakukan burden sharing dengan Bank Indonesia.

Baca juga: Impor Obat Mahal, Luhut Sebut RI Antisipasi Kasus COVID 100 Ribu/Hari

Pemberlakuan Tax Holiday saat Pajak Minimum: Untung atau Buntung?

"Sinergi yang kuat antara pengelolaan fiskal moneter dan sektoral dan dukungan yang luar biasa dari DPR telah dapat meminimalkan dampak risiko Global terhadap perekonomian nasional sehingga stabilitas ekonomi makro di dalam negeri tetap terjaga dalam kondisi pandemi," ujarnya.

Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi tahun 2020, kata Sri, angka produk domestik bruto tahun 2020 menjadi Rp 15.434,2 Triliun. Hal ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 15.833,9 Triliun karena kontraksi ekonomi tersebut.

"Kebijakan Pemerintah untuk menangani dan mencegah penyebaran COVID-19, berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian masyarakat dan juga menurunkan tingkat permintaan di dalam perekonomian,” ungkapnya. 

“Kondisi ini juga mendorong tingkat inflasi tahun 2020 bergerak relatif rendah sebesar 1,68 persen year-on-year lebih rendah dibandingkan tahun 2019 sebesar 2,72 persen," tambahnya.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024