Sebulan Dikelola Pertamina, Begini Produksi di Blok Rokan

Blok Rokan yang kini dikelola Pertamina
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – Hari ini genap satu bulan, PT Pertamina menjadi pengelola Blok Rokan. Blok migas dengan cadangan migas hingga 1,5 miliar barel itu sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia.

Pertamina Patra Niaga Ungkap Vivo dan AKR Sepakati Ini soal Impor BBM

Berdasarkan keterangan resmi Pertamina, sebulan pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, produksi mengalami peningkatan. Produksi di Blok Rokan saat ini berada di kisaran 158 ribu barel minyak per hari (bopd).

"Dalam kurun waktu 1 bulan ini, sudah ada kenaikan produksi sebesar 1.000 - 2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat. SKK Migas bersama PHR (PT Pertamina Hulu Rokan) terus berkoordinasi agar target lifting WK Rokan di 2021 dapat tercapai,” kata Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, Kamis 9 September 2021.

Pertamina Dukung Pembalap Cilik Indonesia, Generasi Balap Berprestasi

Adapun target lifting dari Blok Rokan dalam APBN 2021 adalah 165 ribu bopd. “Akhir tahun nanti, akan ada 17 rig yang melakukan pemboran, kami tetap optimis target dari WK Rokan pada 2021 akan tercapai,” jelasnya.

Pada Selasa, 7 September 2021 lalu, PHR mulai mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut P04, Lapangan Pungut, yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis. Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service. 

Pertamina Patra Niaga Kasih Kejutan ke Pelanggan Pertamax Series

Sejak alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, PHR telah mengebor 23 sumur. 

“PHR terus berupaya menambah jumlah rig, dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini,” ungkap Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin.

Blok Rokan dikelola Pertamina

Photo :
  • Pertamina

PHR, lanjut Jaffee, berkomitmen mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga, bahkan menaikkan, tingkat produksi Blok Rokan. Dalam program pengeboran, PHR berupaya memenuhi target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun. 

”Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” ungkap Jaffee.

Selain program pengeboran yang agresif, PHR tetap berupaya menjaga kinerja base business. Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah rig kerja ulang hingga 29 rig; meminimalisasi potensi kehilangan produksi atau Loss Production Opportunity/ LPO; menjaga keandalan peralatan untuk mengurangi downtime; serta menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya