Asosiasi E-Commerce Ungkap Tantangan UMKM Masuk Ekosistem Digital

Ilustrasi E-commerce.
Sumber :
  • DealStreetAsia

VIVA – Asosiasi E-Commerce Indonesia atau Indonesian E-Commerce Association (IdEA) mengungkapkan, peluang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) supaya bisa masuk ke ekosistem digital masih besar.

Pertamina Wujudkan UMKM Kreatif Raih Pasar Mancanegara

Head of Public Policy and Government Relations IdEA Rofi Uddarojat mengatakan, jumlah UMKM yang telah terdaftar di ekosistem tersebut baru sebanyak 16 juta dari total UMKM 64 juta.

"Dari angka on boarding tersebut gap-nya masih tinggi, jadi kesempatannya masih tinggi," ujar dia, dalam VIVA Talk, Rabu, 15 September 2021.

BRI Apresiasi Penempatan Dana Rp55 Triliun, Fokus Salurkan Kredit UMKM dan Program Prioritas Pemerintah

Baca juga: UMK Bisa Dapat Sertifikasi Halal Gratis, Begini Syaratnya

Meski peluangnya besar, Rofi menekankan, tantangan supaya UMKM bisa terus bertahan di ekosistem tersebut juga tak kalah besar. Sebab, persaingan di pasar digital menurutnya juga sangat ketat.

Bikin Bangga! 30 UMKM Batik Sukabumi–Cianjur Tampil di Paris

"Jangan sampai orangnya masuk dan tidak stay. Jangan sampai mereka bouncing, masuk terus keluar lagi karena merasa tidak bisa bersaing, tidak paham," tuturnya.

Menurut Rofi, sistem persaingan usaha di ekosistem digital dengan yang konvensional atau offline memang serupa, namun banyak perbedaan. Oleh sebab itu, pelaku UMKM harus bisa melek digital.

"Karena offline dan online sangat berbeda walaupun tentu sama-sama tempat usaha tapi cara nature bisnis nya berbeda, skill set yang dibutuhkan juga beda," paparnya.

Adapun sejumlah cara yang dapat diperhatikan pelaku UMKM agar bisa bertahan dan sukses di ekosistem digital, menurutnya harus terlebih dahulu memahami cara pemasaran yang efektif.

"Supaya mereka bisa kompetitif terutama untuk cara memasarkan barang-barangnya bagaimana. Cara meningkatkan komunikasi kepada user bagaimana," tegas Rofi.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Tubagus Fiki Chikara Satari menambahkan, pemasaran yang paling baik saat ini memang melalui pemanfaatan teknologi digital, apalagi di tengah Pandemi COVID-19.

"Itu menjadi solusi sebetulnya bagaimana seluruh pelaku usaha ini harus adaptif, bertransformasi terkait isu teknologi dan digitalisasi ini," paparnya.

Selama pandemi ini, Tubagus Fiki mengatakan, pemerintah juga terus mendukung daya usaha para pelaku UMKM. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemirintah memiliki alokasi khusus untuk membantu UMKM.

"Tahun lalu sudah dianggarkan Rp123,6 triliun. Tambahan juga tahun ini dari total anggaran PEN ada 21 persennya atau setara Rp161,2 triliun dialokasikan untuk UMKM," tegas Fiki.

Simak selengkapnya dalam VIVA Talk di Youtube VIVA.co.id:

Pertamina hadirkan fitur belanja UMKM di website resmi perusahaan

Dukung Digitalisasi, Pertamina Garap Platform E-Commerce untuk UMKM

Pertamina  menghadirkan fitur Belanja UMKM di website resmi perusahaan yang dapat diakses melalui laman smexpo.pertamina.com.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2025