Genjot Kinerja Bisnis, UMKM Diajak Berkompetisi Secara Digital
- U-Report
VIVA – Beradaptasi dengan dunia digital merupakan keniscayaan yang harus dilakukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Dengan adaptasi tersebut bisnis UMKM bisa berkembang dan bergerak maju menjawab tantangan era new normal.
Karena itu PT HM Sampoerna Tbk, melalui Program Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) Untuk Indonesia, menggelar kompetisi digital bagi pelaku UMKM. Kompetisi itu juga menjadi ajang unjuk kemampuan promosi serta menerapkan pembelajaran dari kegiatan pelatihan yang telah digelar pada 20, 24, dan 28 September lalu.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, peran perempuan dalam UMKM di Indonesia sangat besar. Karena itu adaptasi digital oleh perempuan yang mengelola UMKM jadi sangat penting dilakukan.
Dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, jika dilihat berdasarkan usahanya, 34 persen usaha menengah dijalankan perempuan. Kemudian 50,6 persen usaha kecil dan 52,9 persen usaha mikro juga dijalankan oleh perempuan.
Selain itu, Ia menyebutkan pentingnya transformasi digital untuk membangkitkan UMKM. Mengutip riset dari Temasek dan Google, diungkapkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.
“Ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1.826 triliun,” tegas Teten dikutip dari keterangannya.
Pada kompetisi tersebut, para pelaku UMKM diajak untuk membuat video promosi produk atau jasa mereka dengan durasi satu menit. Kompetisi ini menguji kemampuan para peserta untuk menyampaikan informasi layanan mereka secara kreatif dalam durasi yang singkat dengan di media sosial yang menjadi keterampilan penting bagi UMKM masa kini.
Kompetisi digital SAPA untuk Indonesia menerima 227 unggahan, dan dari total unggahan tersebut terdapat 59 video yang lolos kurasi dan melalui proses penjurian. Empat pemenang telah dipilih oleh dewan juri dari Sirclo dan Smesco berdasarkan kriteria product knowledge.
Yang, mencakup deskripsi produk dan jasa, harga, serta informasi akses ke barang atau layanan yang ditawarkan. Serta kreativitas dari pelaku UMKM dalam mengemas informasi.
Baca juga: Wanda Hamidah Curhat Kecewa, Manajemen Prudential Buka Suara