Buruh di Tangerang Tuntut Upah Minimum 2023 Naik 24,5%, Ini Alasannya

Buruh di Tangerang. (ilustrasi)
Sumber :
  • Sherly / VIVA.

VIVA Bisnis – Serikat buruh di wilayah Tangerang Raya, yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, telah merumuskan kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) tahun 2023. Salah satunya disampaikan oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tangerang yang menuntut adanya kenaikan UMK sebesar 24,5 persen.

Daftar Harga Tiket hingga Jadwal Jakarta Fair 2025 Mulai 19 Juni 2025

Kenaikan ini dilihat dari aspek Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang merujuk pada harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional.

Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz mengatakan, dalam survei yang dilakukan pihaknya di belasan pasar wilayah Tangerang Raya, didapati angka kenaikan harga bahan pokok dan komoditi mencapai 24,5 persen.

Kemnaker Beberkan Syarat Pekerja Dapat Bantuan Subsidi Upah Rp 600 Ribu

"Kami tidak serta merta mengeluarkan angka acuan kenaikan UMK 2023, tapi ada tahapannya dan kami merujuk pada KHL, yang mana ditemukan kenaikan 24,5 persen," katanya, Selasa, 15 November 2022.

Harga Kebutuhan Pokok Naik karena Harga BBM

BPS Sebut Harga Beras Naik di Tingkat Grosir hingga Eceran Meski Stok Melimpah

Ilustrasi menjaga daya beli masyarakat.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kenaikan UMK yang merujuk pada harga kebutuhan pokok ini, disebutkan adanya pengaruh dari kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

"Ini dampak kenaikan BBM juga. Maka dari itu, kami minta adanya kenaikan UMK 2023 dengan kisaran 24,5 persen itu. Dan kami menolak adanya penggunaan formula PP 78 pada penetapan UMK 2023," ujarnya.

Tidak hanya itu, aliansi buruh pun menegaskan, bila pemerintah tidak melakukan kenaikan UMK 2023, maka para buruh di Tangerang akan menggelar aksi mogok produksi.

"Kami tegaskan, bila pemerintah tidak menaikan UMK 2023, dan tidak menggunakan formula KHL, maka kami akan melakukan mogok produksi secara massal, sebagai bentuk gerakan kekecewaan kami atas reaksi pemerintah," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya