Harga CPO Anjlok, Sri Mulyani: Volatilitas Harga Komoditas Sangat Sulit Diprediksi

Minyak kelapa sawit (CPO).
Sumber :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi dunia saat ini masih diwarnai dengan sejumlah dinamika. Volatilitas harga komoditas sangat sulit untuk diprediksi.

Dia menjelaskan, hal itu terjadi karena faktor konflik geopolitik yang masih terus berkembang dan selalu tidak mudah untuk diprediksi. Sehingga, harga-harga komoditas masih relatif tinggi, meskipun beberapa sudah menunjukkan kecenderungan penurunan.

"Harga CPO kita yang menurun dari puncaknya di US$1.700 per ton, sekarang sekitar US$800 atau mendekati US$900 per ton," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi di APBN KiTA, Selasa 20 Desember 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto/VIVA)

Photo :
  • vstory

Meski demikian, Menkeu mengakui bahwa setidaknya kondisi itu sudah membaik dibandingkan harga CPO sebelumnya yang sempat turun pada level US$700 per ton.

Selain itu, harga gandum yang sempat melonjak pada awal terjadinya perang di Ukraina, sekarang juga sudah menunjukkan penurunan pada level US$740 per bushel (gantang).

Di satu sisi, harga batu bara mengalami kenaikan dan tetap bertahan pada level yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan situasi geopolitik, yang dikombinasikan dengan musim dingin di negara-negara yang mengalami perang seperti di Ukraina dan dampaknya langsung ke Eropa.

"Hingga kemudian menyebabkan komoditas energi ini menjadi salah satu instrumen di dalam menghadapi satu sama lain. Sehingga memang harga energi menjadi sangat tidak mudah diprediksi," ujarnya.

Dampak Inflasi: 5 Hal Ini Akan Dianggap Mewah bagi Kelas Menengah

Sementara di sisi lain, harga minyak menurun karena ekonomi negara-negara maju yang melemah, hingga adanya langkah untuk melakukan price caping. Namun memasuki musim dingin ini, pasokan energi terutama di Eropa menjadi sangat terkendala dengan adanya penghentian pasokan gas.

"Sehingga menyebabkan energi alternatif seperti batu bara jadi meningkat," kata Menkeu.

Pemerintah Belum Bayar Kompensasi Energi ke PLN-Pertamina, Nilainya Rp 53,8 Triliun

Karenanya, Sri Mulyani menegaskan bahwa komoditas-komoditas terutama yang berhubungan dengan sektor pangan dan energi, masih akan mewarnai perekonomian Indonesia dan global ke depannya dengan kenaikan harga pangan dan energi, dan inflasi melonjak.

"Meskipun ada beberapa perkembangan dari mulai memuncak hingga menurunnya inflasi, namun inflasi di negara-negara maju masih relatif dalam situasi yang tinggi," ujarnya.

Penerimaan Pajak Lesu, Negara Kantongi Rp 760 Triliun hingga Mei 2024
Jenazah anggota Polri di Way Kanan yang tewas saat penggerebekan sabung ayam

3 Polisi Ditembak Oknum TNI Beking Sabung Ayam, IHSG Anjlok Picu Trading Halt

Tiga anggota Polri gugur saat penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Way Kanan Lampung. IHSG anjlok picu BEI bekukan perdagangan saham

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2025