Kuasai Mayoritas Saham Vale Indonesia, Pemerintah Didorong Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
- Istimewa
Karenanya, lanjut Fahmy, setelah divestasi saham Vale Indonesia ke MIND ID mencapai 34 persen kepemilikan saat ini, Dia pun mempertanyakan apakah komposisi itu akan mampu membuat Indonesia memegang peranan signifikan dalam pengambilan keputusan untuk mendukung upaya hilirisasi tersebut.
"Apakah dengan komposisi saham 34 persen itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan untuk hilirisasi tadi? Tapi saya tidak yakin karena pemegang saham pengendali itu terbagi 2, yakni MIND ID dan Vale Canada Limited," kata Fahmy.
"Jadi kalau nanti Dirut yang ditempatkan dari pihak Indonesia tidak punya komitmen yang kuat, tidak bisa fight untuk memperjuangkan pembangunan ekosistem nikel dari hulu ke hilir, maka kita hanya akan menghasilkan nilai tambah nikel yang rendah seperti yang terjadi pada Freeport," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, akuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia (INCO) ini membuat pemerintah Indonesia melalui MIND ID, menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Hal ini menurutnya akan menjadi satu hal yang sangat penting, dalam program hilirisasi nikel Indonesia ke depannya.
"Terutama untuk mensuplai produk turunan nikel kepada pasar Eropa dan IRA-Amerika Serikat," kata Luhut dalam keterangannya, Selasa, 27 Februari 2024.
