BI Catat Modal Asing 'Kabur' dari RI Capai Rp 2 Triliun

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing keluar atau capital outflow dari dalam negeri pada pekan pertama Maret 2024 mencapai Rp 2 triliun.

Hadapi Ketidakpastian Global, Bank Sentral BRICS Perkuat Koordinasi Kebijakan

Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan berdasarkan data transaksi 26-29 Februari 2024, non residen di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 2 triliun.

"Terdiri dari jual neto Rp 0,82 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 2,64 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 1,46 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Erwin dalam keterangannya Jumat, 1 Maret 2024.

DPR Tetapkan Ricky Perdana Gozali Jadi Deputi Gubernur BI

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dan Eks Kepala Perwakilan BI untuk AS Erwin Haryono.

Photo :
  • tvOne

Erwin menuturkan, pada premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia lima tahun per 29 Februari 2024 naik menjadi sebesar 69,15 basis poin (bps). 

Inflasi Juni 2025 0,19 persen, BI Pede Tetap Terkendali

"Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 29 Februari 2024 sebesar 69,15 bps, naik dibandingkan 23 Februari 2024 sebesar 65,92 bps," terangnya.

Adapun selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 29 Februari 2024, non residen jual neto Rp 4,93 triliun di pasar SBN. Kemudian beli neto Rp 20,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 25,51 triliun di SRBI.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," imbuhnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (dok: Bank Indonesia)

BI Prediksi Ekonomi Global 2025 Hanya Tumbuh di Bawah 3%, Ini Penyebabnya

Gubernur BI, Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 hanya akan tumbuh di bawah 3 persen, akibat meningkatnya ketidakpastian global.

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2025