Antisipasi Dampak Buruk Konflik Iran-Israel, Pemerintah Wajib Simak 3 Saran Kebijakan Ekonomi Ini

Didik Rachbini (foto/Nur Terbit/Univ Paramadina)
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel membuat dunia terkejut dan sekaligus meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Hal ini berdampak kepada kondisi ekonomi.

Skandal Gilaa, Rahasia 75 Tahun Senjata Nuklir Israel Bocor ke Tangan Intelijen Iran

Menurut Ekonom Senior dan Pendiri Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Didik J Rachbini, kondisi ini pasti menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian nasional dan global, yang mutlak harus diantisipasi dengan kebijakan.

Eskalasi lanjutan masih belum dapat dipastikan, tetapi faktor yang mendamaikan hampir tidak ada sama sekali sehingga muskil akan segera berhenti. Antisipasi mitigasi kebijakan perlu dirumuskan fan dijalankan dengan kondisi lingkungan yang tegang.

Kilas Balik Libur Sekolah saat Ramadhan di Era Gus Dur, Banyak Kegiatan Seru untuk Siswa

"Bagi Indonesia, bagi Presiden baru terpilih, kondisi tidak pasti ini bisa dan akan membuat berantakan dalam menjalankan kebijakan ekonominya dan sekaligus menambah beban baru bagi masyarakat," kata Didik dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024. 

VIVA Militer: Rudal balistik militer Iran

Photo :
  • albawaba.com

Menolak Lupa! Ini Jejak Pembangkangan Israel Terhadap Perjanjian Gencatan Senjata

Menurutnya, sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga angan-angan dalam kampanye, sebaiknya lupakan saja dan fokus pada daya tahan masyarakat. 

"Fokus pada daya tahan masyarakat, daya beli mereka, menahan agar tidak terjadi pengangguran yang besar. Karena itu, kebijakan menjaga inflasi dan harga-harga kebutuhan pokok merupakan kebijakan utama untuk melindungi golongan bawah yang rentan," kata Didik.

3 Kebijakan yang Harus Diutamakan

Guru Besar Ilmu Ekonomi yang juga Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan ada 3 kebijakan yang harus diutamakan untuk menjaga dan melindungi golongan bawah dan rentan. Untuk menjaga daya beli tidak turun, maka pemerintah harus sekuat tenaga dan segala kemampuan mengendalikan harga-harga atau menjaga inflasi. 

"Ini merupakan duet pemerintah dan Bank Indonesia Dalam kebijakan ini Bank Indonesia berperanan penting mengendalikan dari sisi moneternya. Sejauh ini BI cukup baik dalam melaksanakan pengendalian inflasi dan lebih keras lagi menjalankannya pada saat dunia dalam ketegangan yang memuncak," katanya.

Pada sisi sektor riil, lanjut Didik, pemerintah pusat dan daerah sudah wajib memantau harga-harga kebutuhan pokok rakyat dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam. Di daerah ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya