Ekonomi Makro Tidak Kondusif, OJK Proyeksikan Risiko Perbankan Kuartal II-2024 Terkendali

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Sumber :
  • VIVAcoid

Jakarta - Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) memproyeksikan, kinerja perbankan pada kuartal II-2024 akan semakin baik. Hal ini tercermin dari data Maret 2024 yang menunjukkan porsi aset 95 bank mencapai sebesar 94,67 persen dari total aset bank umum.

Jelang Lebaran 2025, Penipu Makin Nekat! Ini 4 Cara Agar Rekening Tak Ludes

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengatakan, optimisme perbankan tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada kuartal II-2024 yang tercatat sebesar 58 (zona optimis). 

"Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif," kata Aman dalam keterangannya Rabu, 29 Mei 2024.

OJK Perkuat Koordinasi dengan Danantara dan Kementerian BUMN, Fokus Hal Ini

Aman menyampaikan, ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal II-2024 masih berada pada level pesimis yaitu sebesar 31. Hal ini terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi. 

Ilustrasi perbankan.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Ditarget Rampung Kuartal III-2025, OJK Kaji dan Uji Coba ETF Berbasis Kripto

Meski demikian terangnya, di tengah perkiraan kondisi makroekonomi tersebut, PDB diperkirakan tetap tumbuh didorong oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat pasca-Ramadhan. Dalam hal ini seiring dengan adanya pembagian Tunjangan Hari Raya untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri dan adanya banyak hari libur pada kuartal II-2024.

"Meskipun kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada kuartal II-2024 masih terjaga dan terkendali," jelasnya.

Dia menjelaskan, hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 59 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable, seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga. 

Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, PDN pada level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit. Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Selain itu, ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada kuartal II-2024 juga optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 83. Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya