Saham Asia Bervariasi, Investor Pelototi Kinerja Sektor Manufaktur Jepang di Kuartal II-2024

VIVA Otomotif: Ilustrasi pabrik Isuzu
Sumber :
  • Dok: IAMI

Jakarta –  Saham Asia-Pasifik mengawali bursa perdagangan dengan pergerakan yang beragam. Kondisi itu dipicu data aktivitas bisnis bulan Juni Jepang  yang mencatatkan naiknya tingkat kepercayaan terhadap produsen manufaktur.

Dikutip dari CNBC, Senin, 1 Juli 2024, prestasi sektor manufaktur Jepang jadi level tertinggi selama dua bulan berturut-turut. Survei Tankan menunjukkan tingkat kepuasan di awal kuartal II berada di +13 poin. Sementara, pada kuartal I nilainya adalah +11 atau dua poin lebih rendah. Perolehan tersebut melampaui perkiraan target dari ekonomi, yakni +12 poin.

Sayangnya, sektor non-produsen tidak secemerlang manufaktur. Lantaran, bidang industri non-produsen hanya mampu mencatat tingkat kepercayaan di level +33 poin. Angkat tersebut lebih rendah dari prediksi pasar, yakni +34 poin. Hal ini membuat industri non-manufaktur mengalami penurunan untuk pertama kali sekaligus fase terburuk paling buruk selama empat tahun.

Ilustrasi pabrik rokok.

Photo :

Di sisi lain, PMI (Purchasing Managers' Index) Manufaktur Tiongkok berada di angka 49,5 poin. Nilai tersebut konsisten sejak bulan Mei yang menandai bulan kedua dalam wilayah kontraksi selama dua bulan beruntun. PMI S&P Global akan segera diumumkan untuk beberapa wilayah antara lain China, Jepang, dan Korea Selatan. 

Kabar meningkatkan indeks kepuasan terhadap manufaktur Jepang memberikan pengaruh terhadap beberapa saham di bursa. Nikkei 225 Jepang melonjak 0,8 persen selaras dengan kenaikan saham Topix sebesar 0,94 persen. Perolehan tersebut menjadi posisi tertinggi Nikkei  sejak 1 April 2024.

Kospi Korea Selatan tergelincir 0,16 persen. Saham Kosdaq menyusul kenaikan 0,55 persen. 

S&P/ASX 200 Australia Merosot 0,65 persen. Sementara perdagangan saham di Hong Kong tutup karena libur nasional.

Bursa Asia Bergejolak saat Dua Indeks Acuan Wall Street Cetak Rekor Tertinggi

Di Amerika Serikat, tiga indeks utama Wall Street melihat serangkaian data inflasi yang "hampir sempurna." Inflasi bulan Mei melambat ke tingkat tahunan terendah dalam lebih dari tiga tahun. 

Indeks pengeluaran pribadi untuk konsumsi inti (personal consumption expenditures atau PCE) naik 0,1 persen pada bulan lalu. Sementara 2,6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya (YoY) yang sesuai dengan perkiraan Dow Jones Industrial Average. 

PMI asal Kediri Meninggal Setelah Bunuh Diri di Korsel

Indeks PCE inti tidak termasuk harga pangan dan energi yang merupakan indikator pengukuran inflasi yang dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed). Meskipun begitu indeks pangan dan energi yang stabil dinilai menjadi sentimen positif.

Komisi XI dan OJK Sepakat Kaji Ulang Co-Payment Asuransi Kesehatan, FKBI: Harusnya Dibatalkan

"Dari sudut pandang pasar, laporan PCE hari ini mendekati sempurna. Ini jelas merupakan laporan positif," ujar David Donabedian, Chief Investment Officer di CIBC Private Wealth AS. 

Tiga saham solid Wall Street kompak bergerak ke bawah. S&P merosot 0,41 persen. Disusul penurunan Nasdaq Composite 0,71 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,12 persen lebih rendah. 

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman

Cerita Mentan Temukan Kasus Beras Oplosan: 85% Tak Sesuai Standar

Mentan Amran beberkan awal mula temukan beras oplosan. Ada anomali harga dan 85 persen beras tak sesuai standar

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2025