Daftar Negara yang Bayar Gaji Karyawan Lazim Pakai Kripto, Terbaru Dubai
- ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi
Jakarta, VIVA – Aset kripto atau cryptocurrency menyedot perhatian para investor sebagai pilihan instrumen investasi. Nilai kripto melesat sangat cepat dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2009, harga bitcoin sekitar US$ 0,0009 atau Rp 76.840.Â
Dikutip dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, saat ini Bitcoin diperdagangkan pada harga US$ 27.911,50 setara Rp 418 juta. Lonjakan harga yang sangat tinggi tak terlepas dari sifat kripto yang fluktuatif sejalan dengan resiko yang besar.
Faktanya masih banyak investor tetap tertarik terhadap kripto sebagai aset investasi untuk membangun kekayaan. Beberapa negara juga mulai menyiapkan ekosistem sampai regulasi yang mengatur investasi krypto agar masyarakat tetap aman mengalokasikan dana.
Salah satu tren terbaru yang menarik perhatian adalah banyak perusahaan yang mulai membayar gaji karyawan menggunakan mata uang kripto. Meskipun masih terbilang baru, praktik ini menunjukkan potensi besar dalam mengubah lanskap finansial global.Â
Aset kripto.
- Freepik
1. Selandia Baru
Selandia Baru jadi negara pionir yang mengadopsi kripto sebagai alternatif pembayaran gaji karyawan selain mata uang fiat (uang kertas). Dikutip dari Market Insider, peraturan ditetapkan oleh otoritas pajak Selandia Baru dan berlaku pada 1 September 2019.Â
Selandia Baru mengharuskan kripto yang dipilih dapat langsung dikonversi menjadi bentuk pembayaran standar. Hal ini memungkinkan bitcoin berfungsi sebagai alat pembayaran bagi pekerja Selandia.
2. Argentina
Dikutip Luno, Argentina diketahui membayar sebagian gaji para karyawan menggunakan kripto. Undang-undang negara tersebut mengatur perusahaan diberikan kelonggaran sebesar 20 persen membayar upah pekerja menggunakan kripto.
Hal itu memungkinakn pekerja melindungi sekaligus menghindari fluktuasi dan inflasi. Burnbit (bursa kripto Argentina) mencatat jumlah perusahaan yang membayar gaji dengan aset kripto melonjak sebesar 340 persen selama 12 terakhir sejak regulasi disahkan oleh pemerintah. Â
3. Swiss
Kota Bern, Swiss
- pixabay/Pfüderi
Swiss memiliki lembaga perbankan yang kuat dan telah membuka diri terhadap aset kripto. Beberapa perusahaan di Swiss, terutama yang bergerak di bidang fintech telah mengadopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran gaji.
Pemerintah Swiss pun memiliki pandangan yang positif terhadap koin blockchain sampai menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan industri ini.