IHSG Dibuka Melemah tapi Berpotensi Menguat Seiring Laporan Data Inflasi AS

Ilustrasi papan saham IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 4 poin atau 0,07 persen di level 7.303, pada perdagangan Kamis, 14 November 2024.

IHSG Tembus Area 7.214 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Saham Teguk Kinclong Seiring Pengumuman Akuisisi

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi datar (sideways) cenderung menguat pada perdagangan hari ini.

"Hari ini IHSG berpotensi sideways cenderung menguat setelah data inflasi AS keluar dan sesuai dengan ekspektasi," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 13 November 2024.

IHSG Sesi I Menguat 25 Poin, Saham Teguk hingga KFC Jadi Top Gainers

Ilustrasi IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Bursa saham Asia-Pasifik bergerak mixed pada perdagangan Rabu kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,66 persen dan ASX 200 Australia melemah 0,08 persen.

Dibuka Menghijau, IHSG Coba Break Resistance Ditopang Penguatan Rupiah

"Penurunan tersebut sejalan dengan pelemahan Wall Street, seiring dengan kehati-hatian investor menjelang rilis data inflasi AS," ujar Fanny.

Selain itu, para pelaku pasar juga terus mengevaluasi dampak dari rencana stimulus Jepang sebesar JPY10 triliun, untuk produsen chip AI. Hal itu bertujuan memperkuat rantai pasokan penting, di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Indeks CSI 300 naik 0,62 persen dan Shanghai Composite menguat 0,51 persen. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,08 persen, KOSPI Korea Selatan menurun 2,64 persen, dan Taiex Taiwan turun 0,53 persen.

Sementara ASX 200 terdepresiasi 0,75 persen, kemudian Straits Times Singapura menguat 0,24 persen, dan KLCI Malaysia naik 0,05 persen.

"Level support IHSG di 7240-7280, sedangkan level resist berada di 7350-7400," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya