IHSG Susut ke Level Rp 7.114 Jelang Akhir Pekan, Sederet Saham Konsisten Menguat Pesat

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot sebesar 1,19 persen atau 85,89 poin pada penutupan perdagangan pasar, Jumat, 29 November 2024. Penurunan membawa indeks terkapar di level 7.114,27.

Selama paruh kedua perdagangan, pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau berada dalam rentang area 7.107-7.200. Dengan menorehkan nilai transaksi sebesar Rp 11,81 triliun.

Kemerosotan sejumlah sektor saham menjadi pemicunya yang dipimpin penurunan sektor energi sebesar 1,67 persen. Disusul sektor teknologi turun 1,30 persen, sektor material dasar anjlok 0,92 persen, sektor keuangan menurun 0,44 persen, dan sektor industri susut sebanyak 0,50 persen. 

Di tengah koreksinya IHSG, sektor konsumer primer dan konsumer primer berhasil mencatat penguatan tipis. Masing-masing melonjak sebesar 0,42 persen dan 0,18 persen diikuti sektor kesehatan naik 0,03 persen.

Selain itu, beberapa emiten yang menarik perhatian karena sukses menguat secara signifikan hingga auto reject atas (ARA). Emiten berasal dari sektor properti hingga industri.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)

Saham DPUM menorehkan ARA dengan penguatan sebanyak 34,62 persen hingga berhasil menyentuh area 70.

PT Natura City Developments Tbk (CITY)

Saham CITY ikut mencatat ARA, yaitu melesat 34,45 persen. Alhasil, emiten ditutup terbang menuju level 160.

PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII)

ARA juga melanda saham ECII dengan menguat 24,48 persen menjadi 356.

PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) 

Saham PUDP melambung tajam sebesar 24,81 persen sehingga menutup sesi perdagangan pasar pada level 322. 

PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR)

Walaupun tidak berstatus ARA, saham FUTR melonjak tajam. Saham FUTR melesat sebesar 31,07 persen menjadi 135.

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "IHSG Anjlok 1,19%, Empat Saham Ini justru Pertahankan ARA."

Saham BYD Rontok Dua Hari Berturut-turut Tapi Penjualan Lampaui Tesla

Meski saham BYD turun dua hari berturut-turut tapi penjualannya lampaui Tesla di Eropa. BYD cetak pertumbuhan 21 persen dan target 5,5 juta kendaraan di 2025.

VIVA.co.id

28 Mei 2025