Prabowo Ingin RI Swasembada, Setiap Desa Harus Punya Lumbung Pangan

Presiden RI Prabowo Subianto.
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA - Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya memiliki lumbung pangan. Sebab, lumbung pangan merupakan tradisi nenek moyang bangsa dalam menjaga ketahanan pangan.

Tarif Trump Turun, DPD: Diplomasi Prabowo Luar Biasa

Prabowo mengatakan itu saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah tahun 2025 serta peluncuran katalog elektronik versi 6.0 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024. 

"Saya tegaskan lagi kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional, lumbung pangan provinsi, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan desa. Ini adalah kearifan bermasyarakat nenek moyang kita ribuan tahun," kata Prabowo.

Anindya Bakrie Gandeng Menko Zulhas Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

Prabowo menyebut, masalah ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya. Dia menilai tidak ada negara yang aman jika negara itu tidak mampu menjamin pangan untuk seluruh rakyatnya.

Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Katalog Elektronik LKPP Versi 6.0 (Doc: Setpres)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Dibuka Jeffrie Geovanie, 1.300 Kader Bakal Hadiri Kongres PSI Besok

Sang Presiden lantas menegaskan bangsa Indonesia harus belajar bahwa setiap desa, suku dan daerah di nusantara memiliki lumbung, sebagai tradisi nenek moyang. Menurut Prabowo, setiap desa harus punya tanah yang diamankan untuk cadangan pangan.

"Setiap bukit, lereng dan lahan desa harus kita manfaatkan dengan baik. Hanya dengan swasembada, kita aman dan kuat," kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan selain  pangan, swasembada energi juga merupakan prioritas strategi transformasi saat ini.

Presiden menyebut bangsa Indonesia harus bersyukur karena diberikan karunia sumber daya yang luar biasa. Dia meyakini hanya tiga negara di dunia yang dalam waktu tidak lama bisa 100 persen swasembada energi dari tanaman yang menjadi sumber energi terbarukan.

"Hanya tiga negara Brasil, Kongo, Indonesia. Karena itu kita harus pandai memanfaatkan karunia. Kita tidak boleh lengah, tidak boleh malas, dan tidak boleh mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak produktif," imbuhnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya