IHSG Dibuka Melemah Dibayangi Koreksi Usai Inflasi AS Naik di Atas Ekspektasi
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka melemah 8 poin atau 0,13 persen di level 6637 pada pembukaan perdagangan Kamis, 13 Februari 2025.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG berpotensi kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali setelah inflasi AS naik di atas ekspektasi, yang membuat kekhawatiran The Fed menunda pemangkasan suku bunga," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 13 Februari 2025.
Pasar saham Asia-Pasifik beragam dengan kecenderungan menguat pada Rabu kemarin, setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga.
Ilustrasi papan saham IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
"Powell pun kembali menekankan fokus bank sentral untuk mengendalikan inflasi, dan menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga," ujar Fanny.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,60 persen, Indeks Nikkei 225 menguat 0,42 persen, dan Topix naik tipis 0,01 persen setelah perdagangan dilanjutkan pascaliburan.
Ilustrasi IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,37 persen, Kosdaq melemah 0,59 persen, Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,64 persen, Shanghai Composite China naik 0,85 persen, sementara Taiex Taiwan melemah 0,40 persen.
India dijadwalkan untuk melaporkan data inflasi bulan Januari 2025. SoftBank Group akan merilis laporan pendapatan fiskal kuartal III-2024 di kemudian hari.
"Level support IHSG di 6500-6550, sedangkan level resist berada di 6700-6750," ujarnya.
