Intip Strategi Sederhana Menabung Setelah Lebaran, Cegah Keuangan Jebol!

Ilustrasi menyisihakan uang untuk menabung dan dana darurat
Sumber :
  • freepik.com/freepik

Jakarta, VIVA –  Selain identik pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dari sanak saudara, momentum Lebaran juga mengganggu keuangan imbas sikap konsumtif yang tanpa disadari menyebabkan pengeluaran membengkak tanpa disadari. Oleh karena itu, penting untuk kembali menata keuangan agar tetap stabil pasca Hari Raya Idul Fitri.

Mengenal Revenge Saving, Tren Menabung yang Lagi Naik Daun di 2025

Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Dr Wita Juwita Ermawati, menyampaikan bahwa mengelola keuangan setelah Lebaran penting guna menghindari berbagai masalah finansial. Hal ini dilakukan supaya Anda tetap di jalur yang tepat dalam mewujudkan kesuksesan finansial. 

“Menabung kembali setelah Lebaran penting untuk memulihkan kondisi keuangan dan mengingat kembali tujuan keuangan kita," ujar Dr Wita dikutip dari situs resmi IPB University pada Selasa, 2 April 2025.

Rela Makan Telur dan Roti Tiap Hari, Gadis Ini Jalani Frugal Living Sukses Nabung Rp1,5 Miliar di Usia 24 Tahun

Dr Wita mengungkapkan strategi untuk memulai menabung pasca-Lebaran. Langkah utama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan rutin sehari-hari.

Bitcoin Tetap Stabil saat Emas dan Saham Tertekan saat Konflik Israel-Iran Memanas

Setelah itu, catat keperluan jangka pendek, menengah, dan panjang, seperti biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, dan liburan. Dr Wita meminta memprioritaskan setiap kebutuhan sesuai dengan urgensinya dan disesuaikan dengan kemampuan pendapatan.

Selanjutnya, membuat target-target keuangan masa depan, seperti dana untuk menikah, ibadah, atau investasi. Menabung setelah Lebaran menjadi tonggak penting guna menghindari utang, terutama untuk kebutuhan darurat.

Dr Wita merekomendasikan untuk menerapkan metode 50-30-20 untuk menabung sekaligus mengelola anggaran pengeluaran. Alokasi 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan atau cicilan utang, dan 20 persen untuk ditabung.

Bagi Anda yang memiliki pengeluaran rutin lebih besar dari pendapatan, Dr Wita menyarankan untuk meninjau kembali pengeluaran yang tidak perlu. Anda juga disarankan untuk mencari tambahan penghasilan guna menutupi kekurangan tersebut.

Evaluasi keuangan tahunan juga penting untuk memastikan kondisi keuangan keluarga tetap baik. Kegiatan tersebut menjadi dasar perencanaan keuangan tahun berikutnya.

"Dengan disiplin dalam mengelola keuangan, masalah keuangan pasca-Lebaran dapat diminimalkan, dan keluarga dapat tetap memiliki tabungan untuk masa depan," tegas Dr Wita. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Kata Kemenkeu Soal S&P Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia BBB Outlook Stabil

S&P menilai rating tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid, kebijakan ekonomi yang cermat, dan kemampuan untuk mengelola beban utang publik secara prudent.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025