BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia ke 2,9 Persen Gegara Perang Tarif

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi dunia hanya tumbuh 2,9 persen pada 2025. Angka ini turun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3,2 persen akibat perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Ekonomi RI 2026 Ditargetkan Tumbuh di Antara 5,2-5,8 Persen, Sri Mulyani: Butuh Upaya Sangat Keras

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan saat ini ketidakpastian perekonomian global makin tinggi didorong oleh kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik Amerika Serikat (AS). Pengumuman kebijakan tarif resiprokal serta langkah retaliasi oleh China akan meningkatkan fragmentasi ekonomi global dan menurunkan volume perdagangan dunia. 

"Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diperkirakan akan menurun dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen, dengan penurunan terbesar terjadi di AS dan Tiongkok sejalan dengan dampak perang tarif kedua negara tersebut," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 23 April 2025.

RI Punya Modal yang Cukup Genjot Ekonomi, Komisi XI Ungkap Kunci Capai Target Pertumbuhan

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Perry menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang lainnya juga diprakirakan akan melambat. Hal ini karena dampak langsung dari penurunan ekspor ke AS.

Transformasi Digital jadi Salah Satu Strategi Utama Mendorong Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Persen

"Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang lainnya juga diprakirakan akan melambat, dipengaruhi dampak langsung dari penurunan ekspor ke AS dan dampak tidak langsung dari penurunan volume perdagangan dengan negara-negara lain," jelasnya.

Perry menilai, imbas perang tarif dan turunnya pertumbuhan ekonomi AS, China, dan negara-negara dunia akan semakin meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global serta mendorong perilaku risk aversion pemilik modal.

"Memburuknya kondisi global tersebut memerlukan penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," imbuhnya.

Presiden RI Prabowo Subianto dan pemimpin negara lain saat menghadiri KTT BRICS 2025 (sumber foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Hadapi Ketidakpastian Global, Bank Sentral BRICS Perkuat Koordinasi Kebijakan

Bank Sentral dan Kementerian Keuangan negara-negara BRICS sepakat untuk memperkuat kerja sama internasional, dengan mendorong sistem perdagangan multilateral yang terbuka

img_title
VIVA.co.id
7 Juli 2025