Kelola Aset 844 BUMN, Danantara Pede Bakal Berkontribusi Besar Genjot Ekonomi Nasional

[CEO Danantara, Rosan Roeslani bersama Menteri BUMN, Erick Thohir saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 28 April 2025]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, sejumlah aset yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara bakal dikelola oleh pihaknya, termasuk kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Rosan Tepis Kabar Ray Dalio Batal Gabung Danantara

Dia mengatakan, berdasarkan perhitungan 8 tahun lalu aset GBK tercatat mencapai nilai US$25 miliar, di mana nantinya secara resmi seluruh aset itu akan dikelola oleh Danantara.

"Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara, yang nilainya 8 tahun lalu itu sekitar US$25 miliar," kata Rosan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 28 April 2025.

Ray Dalio Batal Gabung Danantara, Anindya Bakrie Pede Tak Pengaruhi Keyakinan Investor

Apabila nantinya GBK sudah dikelola Danantara, Rosan memastikan bahwa pihaknya akan membuat perencanaan matang supaya aset itu bisa semakin produktif dalam menghasilkan keuntungan.

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 28 April 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Ray Dalio Dikabarkan Mundur Jadi Dewan Penasihat Danantara, Bagaimana 3 Tokoh Lainnya?

"Supaya menjadi aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset atau return of investment, sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya," ujar Rosan.

Dia melaporkan bahwa sampai saat ini total nilai aset yang masuk Danantara mencapai sebesar US$982 miliar, dari 844 BUMN yang mencakup anak dan cicit usahanya masing-masing.

Sehingga dengan masuknya GBK menjadi salah satu aset kelolaan Danantara, dipastikan Rosan akan membuat pihaknya mengelola aset dengan total nilai mencapai hingga US$1 triliun.

Kondisi terkini rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Photo :
  • ANTARA/Aloysius Lewokeda

"Jadi itu ada anak, cucu, cicit, dan di bawahnya cicit lagi (dari BUMN), yang kalau di total itu ada 844 perusahaan dan itu sudah resmi milik Danantara sejak 21 Maret 2025," kata Rosan.

"Jadi kami bisa melakukan konsolidasi dan kami sudah lakukan secara bertahap terhadap yang besar-besar atau yang punya dampak besar terhadap perekonomian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya