Bursa Asia Fluktuatif, Negoisasi Tarif Impor hingga Laporan Ekonomi Jadi Sentimen
- Pixabay
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Rabu, 30 April 2025. Fluktuasi dinilai menjadi bentuk antisipasi pasar terhadap serangkaian data ekonomi yang akan segera rilis di kawasan tersebut.
Bank sentral Jepang (BoJ) akan memulai pertemuan selama dua hari yang dimulai pada hari ini sampai besok. Pasar memprediksi bank sentral akan mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen.Â
Selain itu, investor juga menantikan laporan dari Tiongkok mengenai data PMI untuk bulan April. Kemudian pemerintah Australia diperkirakan akan merilis data inflasi untuk kuartal pertama I-2025.
Dari pasar Amerika Serikat (AS), Presiden  Donald Trump menyampaikan bahwa negosiasi tarif impor dengan India berjalan dengan sangat baik. Trump optimis akan tercapai kesepakatan perdagangan.
Ilustrasi laporan keuangan.
- HaloMoney
Sedangkan, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa pemerintah telah mengadakan pembicaraan substansial bersama Jepang terkait kemungkinan kesepakatan perdagangan. Bessent menambahkan kesepakatan dengan Korea Selatan dapat terwujud.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,14 persen. Indeks Topix turut mencatat lonjakan sebesar 0,5 persen.Â
Indeks Kospi Korea Selatan bergerak turun 0,2 persen. Begitu pula indeks Kosdaq melemah 0,25 persen.
Indeks Australia S&P/ASX 200 datar pada pembukaan perdagangan. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong terpantau flat di level 22.008,11.
Ketiga indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada sesi perdagangan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 300,03 poin atau 0,75 persen ke posisi 40.527,6 dan sukses mencapai titik tertinggi pada sesi perdagangan di hari ituÂ
Indeks S&P 500 melonjak 0,58 persen menjadi 5.560,83. Nasdaq Composite ikut membukukan lompatan sebesar 0,55 persen ke level 17.461,32.