Indeks Saham di AS Naik hingga 4,3 Persen Usai Kesepakatan Tarif Baru AS-China

Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping
Sumber :
  • AP

Jakarta, VIVA – Awal pekan ini menjadi momen penuh optimisme di pasar keuangan global. Setelah berbulan-bulan diterpa ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, kini investor akhirnya bisa bernapas lega. 

Trump Cabut Izin Harvard Terima Mahasiswa Asing

Sebab, kesepakatan penting antara kedua negara tersebut telah diumumkan akhir pekan lalu, dan ini memicu lonjakan tajam di berbagai indeks saham utama.

Presiden AS, Donald Trump, menyebut pertemuan tingkat tinggi di Swiss sebagai “reset total” dalam hubungan dagang kedua negara. “Kami tidak berniat menyakiti China,” kata Trump, seperti dikutip dari BBC, Selasa, 13 Mei 2025.

2 Staf Kedubes Israel Tewas Ditembak di Washington, Trump: Jelas-jelas Antisemitisme, Mengerikan!

Trump juga menyampaikan bahwa dirinya berharap bisa berbicara langsung dengan Presiden Xi Jinping, mungkin di akhir pekan ini. Dalam kesepakatan tersebut, AS memangkas tarif dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara China menurunkan tarif balasan dari 125 persen menjadi 10 persen. 

Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.

Photo :
  • AP Photo
Trump Bicara ke Pemimpin Eropa: Putin Ogah Berdamai dengan Ukraina, Percaya Bisa Menang

Meski begitu, Trump mengungkap bahwa sebagian tarif hanya ditangguhkan, bukan dihapus sepenuhnya. Artinya, ini bisa kembali dinaikkan dalam tiga bulan jika tidak ada pembahasan lanjutan.

Sontak, kabar ini langsung disambut positif oleh pasar. Indeks S&P 500 melonjak 3,2 persen, Dow Jones naik 2,8 persen, dan Nasdaq meroket hingga 4,3 persen. Saham perusahaan seperti Target, Home Depot, Nike, serta raksasa teknologi seperti Nvidia, Amazon, Apple, dan Meta juga turut terdongkrak.

Sektor pengapalan juga ikut terdampak positif. Saham Maersk dari Denmark naik lebih dari 12 persen, sementara Hapag-Lloyd dari Jerman melonjak 14 persen. Maersk menyebut kesepakatan ini sebagai 'langkah ke arah yang benar' dan berharap kesepakatan ini bersifat  permanen, sehingga bisa menciptakan prediktabilitas jangka panjang.

National Retail Federation (NRF) di AS, juga menyambut baik langkah ini. “Jeda sementara ini adalah langkah awal penting untuk memberikan sedikit kelegaan jangka pendek bagi peritel dan bisnis lain yang sedang memesan barang untuk musim liburan musim dingin,” kata Presiden NRF, Matthew Shay.

Lebih lanjut, Andrew Wilson dari International Chamber of Commerce juga menyampaikan hal serupa. “Kami berharap kesepakatan akhir pekan ini menjadi fondasi untuk mengangkat bayang-bayang ketidakpastian kebijakan perdagangan yang terus membebani investasi, perekrutan, dan permintaan di seluruh dunia.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya