BI Ungkap Penjualan Eceran Terkontraksi 2,2 Persen pada April 2025

Aktivitas pedagang dan konsumen di pasar tradisional sayur dan rempah-rempah. (foto ilustrasi konsumsi masyarakat)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, penjualan eceran diprakirakan tetap baik pada April 2025. Tercatat Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 mencapai 231,1, dan secara tahunan terkontraksi 2,2 persen year on year (yoy).

RI Punya Modal yang Cukup Genjot Ekonomi, Komisi XI Ungkap Kunci Capai Target Pertumbuhan

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan baiknya penjualan eceran ini didukung oleh kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang. 

"Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 diprakirakan mencapai 231,1 didukung oleh kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang," ujar Denny dalam keterangannya Rabu, 14 Mei 2025.

Apple Tembus Top 3 Pasar Smartphone Tiongkok, Penjualan iPhone Naik 8 Persen Kuartal II-2025

Sementara itu, penjualan kelompok lainnya diprakirakan menurun, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan makanan, minuman, dan tembakau. 

Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 diprakirakan terkontraksi sebesar 6,9 persen month to month (mtm), dipengaruhi oleh normalisasi permintaan masyarakat seiring berakhirnya periode Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.

DPR Tetapkan Ricky Perdana Gozali Jadi Deputi Gubernur BI

Ilustrasi konsumen/pelanggan.

Photo :
  • Pixabay

Pada Maret 2025, IPR tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5 persen secara yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2,0 persen yoy. Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang. 

Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 juga tumbuh sebesar 13,6 persen secara mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,3 persen mtm. Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang, sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan HBKN Idul Fitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.

Ilustrasi konsumen.

Photo :
  • ANTARA/R. Rekotomo

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya