Komunitas Ritel Sampoerna Bina 250.000 Toko Kelontong dalam 17 Tahun
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Sampoerna Retail Community (SRC) ikut berperan dalam upaya transformasi para pelaku UMKM toko kelontong di Indonesia dalam 17 tahun terakhir.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto mengatakan, di tengah dinamika zaman saat ini, ekosistem SRC merupakan simbol harapan baru bagi UMKM yang mandiri, modern, dan berdaya saing tinggi, untuk menjadi salah satu pilar penting ekonomi kerakyatan.
"Dengan mengusung semangat gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik, perayaan ulang tahun ke-17 SRC menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pelaku UMKM, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan," kata Romulus dalam keterangannya, Rabu, 21 Mei 2025.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto
- Dok. SRC
Dia meyakini bahwa sinergi ini telah menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dan menjadikan keluarga besar SRC Indonesia semakin kuat, cepat, dan adaptif dalam menghadapi tantangan.
Romulus menegaskan, perjalanan panjang SRC selama lebih dari satu setengah dekade telah membentuk ekosistem UMKM yang tangguh. Menurutnya, perjalanan SRC merupakan bukti nyata peran strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional.Â
"Momentum ini menjadi pengingat penting bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk membangun UMKM yang berdaya saing," ujar Romulus.
Dia menambahkan, dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal.Â
Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan.
"SRC kini menaungi lebih dari 250.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh pelosok negeri, yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga keluarga, masyarakat luas, hingga perekonomian Indonesia," ujarnya.