Lapor Prabowo Soal Lifting Minyak Anjlok, Bahlil: 2029 Harus Capai 900 Ribu Sampai 1 Juta Barel

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 21 Mei 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan secara blak-blakan soal anjloknya lifting minyak nasional kepada Presiden Prabowo Subianto. Dimana, lifting minyak Indonesia di 2024 hanya mencapai 580 ribu barel per hari, atau anjlok dibandingkan tahun 1996-1997 yang bisa mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari.

Hormat Presiden Prabowo saat Kontingen Indonesia Tampil di Bastille Day

Kondisi inilah yang diakui Bahlil membuat Indonesia harus mengimpor minyak hingga 1 juta barel per hari, karena konsumsi nasional mencapai sekitar 500.000 barel per harinya.

"Di tahun 2024 lifting kita kurang lebih sekitar 580.000 barel," kata Bahlil di acara IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025.

Perjanjian IEU-CEPA Rampung, Menteri Rosan: Ditandatangani September 2025

Sumur SAS 1 proyek Seleraya Belida (SRB) yang sudah beroperasi dengan lifting sebesar 2.000 barel minyak per hari (BOPD)

Photo :
  • Dok. SKK Migas

Bahlil menambahkan, konsumsi migas nasional tercatat mencapai sekitar 1,6 juta barel, sementara impor migas setiap tahun menghabiskan kurang lebih sekitar US$35-US$40 miliar.

Tiba di Paris, Prabowo Bakal Penuhi Undangan Macron Hadiri Bastille Day

Hal itulah yang diakui Bahlil telah mendorong Kementerian ESDM untuk kembali mendongkrak lifting minyak demi menekan impornya. Bahkan pada tahun 2029, lifting minyak Indonesia ditargetkan bisa menyentuh hingga 1 juta barel per hari.

Bahlil menjelaskan, realisasi target itu bisa berasal dari total cekungan di Tanah Air yang mencapai 128 cekungan, dimana 68 cekungan diantaranya belum tersentuh atau dikelola sama sekali.

"Lifting kita naikkan dan harus bisa mencapai di angka 900.000-1 juta barel di tahun 2029 sampai 2030,"

"Karena itu, izinkan saya melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa potensi migas kita dari 128 cekungan itu masih ada 68 cekungan yang belum diapa-apain," ujarnya.

[Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025

Jika Negosiasi Tarif Deal, Bahlil Anggarkan US$15 Miliar Buat Impor Energi dari AS

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, bakal mengalokasikan US$10-US$15 miliar untuk impor energi dari AS, jika kesepakatan penurunan tarif resiprokal disepakati Indonesia-AS.

img_title
VIVA.co.id
14 Juli 2025