Atasi Perang Dagang Global, Perusahaan Ini Justru Fokus Ekspor ke Negara Non-Tarif
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA āĀ Di tengah ketegangan geopolitik dan perang dagang global yang memicu penerapan tarif tinggi antarnegara, PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) justruĀ memantapkan langkahnya menuju pasar global dengan memperkuat jaringan distribusi dan inovasi produk berbasis teknologi.
Demikian ditegaskan Direktur Utama AISA, Gerry Mustika, dalam Public Expose Tahunan yang digelar pekan ini.
āPerseroan kini telah bekerja sama erat dengan jaringan distribusi untuk mendorong peningkatan penjualan aktif secara online,ā ujar Gerry, dikutip Minggu, 25 Mei 2025.
Gerry menyebutkan bahwa per kuartal I 2025, cakupan outlet aktif AISA telah mencapai 100.000 outlet yang terhubung dengan kanal distribusi perusahaan.
Terkait potensi gangguan dari perang dagang global, Gerry menegaskan bahwa AISA tidak terdampak langsung karena fokus utama penjualannya masih di pasar domestik, dan negara tujuan ekspornya bukan bagian dari negara-negara yang menerapkan tarif dagang tinggi.
āPasar utama AISA merupakan pasar domestik dan tujuan pasar ekspor AISA bukanlah negara-negara yang menerapkan tarif pada perang dagang,ā katanya.
FKS Food Sejahtera juga tengah mengidentifikasi peluang ekspor baru, dengan Tiongkok sebagai prioritas.
"Kami juga sedang menjajaki beberapa negara lain sebagai bagian dari ekspansi internasional. Produk utama kami saat ini masih didominasi oleh lini snack, namun ke depan kami membuka peluang untuk pengembangan produk baru,ā tambah Gerry.
Dari sisi operasional, perusahaan telah menerapkan efisiensi lintas divisi serta mendorong riset dan pengembangan produk berbasis formulasi dan teknologi terkini, seiring dengan kebutuhan konsumen yang terus berubah.
Direktur AISA, Sukawati Wijaya, menyebutkan bahwa belanja modal (capex) perusahaan tahun ini mencapai Rp 100 miliar, difokuskan pada efisiensi dan pertumbuhan berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa AISA mencatatkan pertumbuhan laba bersih kuartal I 2025 sebesar 222 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp34,93 miliar, sementara penjualan bersih tumbuh 4,5 persen.
Dengan pencapaian tersebut, AISA semakin menegaskan posisinya sebagai pemain kuat di industri makanan Indonesia, dengan strategi ekspansi global dan tata kelola perusahaan yang adaptif dan solid.