Bapanas Tegaskan Kopdes Merah Putih Bisa Jadi Offtaker Panen Petani hingga Penyedia Pangan Terjangkau
- ANTARA/HO-Humas Bapanas
Jakarta, VIVA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menegaskan bahwa kehadiran Koperasi Desa Merah Putih bisa berperan sebagai offtaker dari hasil panen petani di desa yang berada di daerah pertanian. Sehingga panen petani isa cepat terserap.
Dia mengatakan, dengan Koperasi Desa Merah Putih sebagai offtaker diharapkan desa bisa makin berkembang ekonominya. Setelah diterima hasil panen petani, komoditasnya ditaruh di gudang milik koperasi juga untuk selanjutnya diolah.
"Mengenai saat ini ada keluhan petani jagung karena tidak bisa terserap hasil panennya, ini akan segera terselesaikan melalui kehadiran Koperasi Desa Merah Putih," ujar Arief Prasetyo di Bandarlampung, dikutip Jumat, 30 Mei 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi
- Antara
Selain itu menurut dia, dengan peran Koperasi Desa Merah Putih yang dapat menjadi "offtaker" serta gerai penyedia bahan pangan, diharapkan ketersediaan pangan bagi masyarakat desa tetap terjaga.
"Presiden Prabowo ingin setiap koperasi desa nanti kalau yang berbasis di desa pertanian punya gudang alat pengering gabah, kalau dia desa perikanan punya tempat pendingin ikan kemudian untuk mobilisasi punya truk," ucap dia.
Dia melanjutkan dengan kehadiran Koperasi Desa Merah Putih juga dapat memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa.
"Target pemerintah sebelum 28 Oktober sudah ada 80 unit Koperasi Desa Merah Putih yang 'mockup' dan beroperasi secara keseluruhan, sehingga sudah ada gudang penyimpanan komoditas di sana," tambahnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih juga dapat menjadi penyedia pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi usai jalani Pemeriksaan di KPK
- Dok. Istimewa
"Koperasi Merah Putih ini bisa menjadi penyedia bahan pangan, dengan harga terjangkau dan kualitasnya baik tentunya," ujar Arief
Dia mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi agen penjualan sembako, yang menjual beras SPHP dan produk-produk lainnya.
"Sebenarnya skema ini sudah dilakukan dengan sektor swasta sebelumnya. Tapi ini kita lakukan lagi dengan kerja sama mengambil pasokan sembakonya seperti gula, tepung, minyak goreng dari Bulog atau BUMN lainnya untuk ditaruh di koperasi desa," katanya. (Ant)