Bursa Asia Bergejolak Usai Trump Naikkan Tarif Impor Baja Dua Kali Lipat

Ilustrasi industri baja.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam pada pembukaan perdagangan Senin, 2 Mei 2025. Fluktuasi dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggandakan tarif impor baja menjadi 50 persen.

“Kami akan menaikkan tarif baja dari 25 persen menjadi 50 persen,” ujar Trump dalam pidatonya di Pennsylvania, pada Jumat, 30 Juni 2025, dikutip dari CNBC Internasional.

Trump menambahkan bahwa tarif yang tinggi diklaim semakin mengamankan industri baja. Dalam platform media sosial miliknya, Trurth Sosial, Trump menuliskn tarif baja akan mulai berlaku pada Rabu, 4 Juni 2025.

Hal itu menyebabkan perdagangan di kawasan Asia bergejolak. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, anjlol 0,89 perssn disusul penurunan indeks Topix sebesar 0,65 persen. 

ilustrasi impor.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Indeks Kospi tercatat naik tipis 0,16 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham berkapitalisasi kecil diperdagangkan datar.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200  juga tidak berubah saat pembukaan. Indeks Hang Seng Hong Kong bergerak lebih rendah saat pembukaan, yakni merosot ke level 22.901 dari sebelumnya di posisi 23.289,77.

Bursa China, Malaysia, dan Selandia Baru tutup karena hari libur. 

Bursa Asia Lesu Usai Pengadilan AS Tetapkan Kebijakan Tarif Timbal Balik Trump Ilegal

Ketiga indeks utama Wall Street juga ditutup bervariasi pada akhir sesi perdangan di akhir pekan. Indeks S&P 500 melemah 0,01 persen menjadi 5.911,69. 

Nasdaq Composite ikut mengalami koreksi sebesar 0,32 persen menjadi 19.113,77. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melesat 54,34 poin atau 0,13 persen hingga terbang ke area 42.270,07.

Bursa Asia-Pasifik Bergejolak saat Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
VIVA Militer: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

Maduro Ketar-ketir Mau Digulingkan Trump: Venezuela Selalu Bersedia Dialog

AS harus "menghormati kedaulatan, hak atas perdamaian, hak atas kemerdekaan," kata Maduro

img_title
VIVA.co.id
7 September 2025