Bakrie Sumatera Plantations Kantongi Penjualan Rp 497 Miliar dan Laba Operasi Rp 84 Miliar di Kuartal I-2025

Minyak kelapa sawit (CPO). (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

Jakarta, VIVA – Emiten perkebunan sawit Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), membukukan peningkatan penjualan 5 persen secara year-on-year (yoy) ke Rp 497 miliar pada kuartal-1 2025.

Inovasi Bibit Unggul Bakrie Sumatera Plantations Bisa Hasilkan 10 Ton CPO per Hektare

Direktur Utama UNSP, Bayu Irianto menambahkan, perolehan itu tercapai seiring dengan peningkatan laba kotor 36 persen ke Rp 134 miliar, peningkatan laba operasi 392 persen ke Rp 48 miliar, dan peningkatan EBITDA 249 persen ke Rp 89 miliar.

"Penjualan ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 453 miliar, dan komoditas karet Rp 44 miliar," kata Bayu dalam keterangannya, Senin, 9 Juni 2025.

Genjot Produktivitas Sawit, Bakrie Sumatera Plantations Cetak Penjualan Rp497 Miliar Kuartal I-2025

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Dia menegaskan bahwa perseroan terus bekerja keras meningkatkan produktivitas aset kebun, diantaranya dengan peremajaan menggunakan bibit unggul.

Antisipasi Dampak Geopolitik Global, Komisi IV Dorong Peningkatan Produksi Sawit Nasional Guna Akselerasi Program B40

Hal itu dilakukan di tengah peningkatan harga komoditas sawit CPO dunia, dari level rata-rata bulanan US$987 per ton CIF Rotterdam di kuartal-1 2024 hingga ke rata-rata bulanan US$1.232 di kuartal-1 2025.

"Optimalisasi produktivitas pabrik juga dilakukan dengan pembelian buah sawit dari petani, yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka," ujarnya.

Bayu juga menegaskan bahwa perseroan akan selalu mengikuti protokol ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.

"Diantaranya yakni kebijakan “zero-burning” (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan," kata Bayu.

Menurutnya, aspek keberlanjutan di industri sawit mencakup banyak aspek people & planet, seperti misalnya mensejahterakan petani sesuai Sustainable Development Goals no-poverty .

"Lalu ada pula zero-waste sesuai Circular Economy, dan no-deforestation reduksi emisi gas rumah kaca untuk Climate Change," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya