BTN Pamer Keunggulan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan PBB
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN, memamerkan keunggulan dan keberhasilan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di Indonesia pada publik global.
Pemaparan akan hal itu dilakukan oleh Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, dalam ajang United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific yang dihelat di Suzhou, Cina.
Dalam forum keuangan berkelanjutan dunia tersebut, KPR Subsidi di Indonesia dijabarkan Setiyo sebagai solusi yang bisa menciptakan manfaat luas bagi masyarakat, sambil tetap mampu mendorong pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan.
Sebagai bank yang sangat unik di Indonesia, BTN menurutnya tidak hanya membawa misi penting untuk pemenuhan kebutuhan rumah yang terjangkau sesuai dengan program Perumahan Nasional, tapi juga tetap memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.
Peserta akad massal KPR Subsidi BTN.
- Dokumentasi BTN.
"Dari sekitar 70 persen kredit konsumer di BTN, 90 persennya merupakan kredit KPR yang diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah," kata Setiyo dalam keterangannya, Jumat, 20 Juni 2025.
KPR Subsidi BTN di Indonesia ditegaskannya telah menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau, bagi masyakarat berpenghasilan rendah. Bagi BTN, KPR Subsidi juga menjadi salah satu motor penggerak bisnis. "Ini membuktikan bahwa nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan beriringan," ujarnya.
Setiyo menjelaskan, dampak sosial dari penyaluran KPR Subsidi BTN sangat nyata. Dimana dari total KPR BTN secara keseluruhan, 61 persennya diakses oleh debitur yang tinggal di pinggiran dan luar kota.
Sementara sekitar 68 persen debitur KPR BTN merupakan kelompok usia produktif di rentang 30-60 tahun. Kemudian, 31 persen debitur KPR BTN merupakan kaum perempuan, yang menunjukkan upaya BTN mendorong pembiayaan inklusif guna mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepemilikan rumah.
Menara BTN.
- dokumentasi BTN
Menurutnya, pengelolaan portofolio secara cermat merupakan kunci untuk menjawab tantangan ganda antara profit dan dampak. BTN pun terus mengembangkan praktik manajemen risiko yang adaptif seiring dengan meningkatnya risiko iklim seperti banjir dan kebakaran.
"Kami terus mengoptimalkan portofolio agar tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memperkuat kontribusi sosial dan meminimalkan risiko iklim. Profit dan impact harus berjalan beriringan," ujarnya.