Rosan: Danantara Bakal Dapat Tambahan Modal 10 Miliar USD dari Perbankan Luar Negeri

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, Rosan Roeslani mengungkap Danantara akan mendapatkan tambahan modal 10 miliar USD.

Babah Alun Pede Pasar Modal RI Bangkit dari Sentimen Negatif Aksi Demo: Hanya Riak-riak Kecil

Tambahan modal itu kata Rosan diperoleh dari perbankan luar negeri. Adapun modal tambahan itu akan masuk mulai bulan ini.

Awalnya, Rosan mengatakan Danantara menunjukkan capaian signifikan usai diluncurkan pada 24 Februari 2025 lalu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar yang berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia.

Jaga Stabilitas Ekonomi RI Kadin Ingatkan Semangat Indonesia Incorporated

Kantor Danantara.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

"Bahkan, pada Juli mendatang, lembaga ini diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar dari perbankan luar negeri," ucap Rosan dalam keterangannya, dikutip Rabu 2 Juli 2025.

Genjot Ekonomi Lokal, Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Ditegaskan Bukan hanya Sekadar Ajang Balapan

"Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain," ucap Rosan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Danantara Indonesia saat ini mengelola aset lebih dari USD1 triliun dan menaungi 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis.

"Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya," ujar Rosan.

Di samping itu, Rosan menekankan, kehadiran Danantara akan membantu pemerintah dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi di Indonesia. Dia meyakini, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan segera tercapai.

"Dan dengan adanya keberadaan danantara ini, Insyaallah kita bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia, mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen sesuai dengan arahan Bapak Presiden," pungkas Rosan.

Anggota komisi VI DPR RI, Firnando Ganinduto

DPR Minta Pemerintah Segera Beri Solusi soal Beban Utang Whoosh

BUMN dan BPI Danantara dinilai harus beri atensi khusus terkait masalah utang proyek strategis nasional (PSN). Karena berpotensi mengganggu kinerja BUMN

img_title
VIVA.co.id
3 September 2025