Pasok Gas dan Kembangkan CCS/CCUS, 2 Anak Usaha EMP Teken MoU dengan Pupuk Indonesia

Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.
Sumber :
  • EMP.id

Jakarta, VIVA - PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) melalui dua anak usahanya, yakni PT Pema Global Energi (PGE) dan EMP Gebang Limited, meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Pupuk Indonesia (PI).

MoU yang dilakukan masing-masing anak usaha EMP itu dilakukan dalam hal penjualan gas kepada Pupuk Indonesia dari Blok Gebang di Sumatera Utara, serta dalam hal pengembangan fasilitas Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS).

Direktur Utama & CEO EMP, Syailendra S. Bakrie menjelaskan, MoU PT Pema Global Energi (PGE) dengan PT Pupuk Indonesia diteken, dalam rencana pengembangan fasilitas CCS/CCUS di Wilayah Kerja B yang merupakan bagian dari lapangan gas Arun di Aceh.

"Dengan pengembangan fasilitas CCS/CCUS di Wilayah Kerja B ini, kami berharap dapat mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target Net-Zero Emission di tahun 2060," kata Syailendra di acara penandatanganan MoU di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Juli 2025.

CEO PT Energi Mega Persada, Syailendra Bakrie

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Dia menambahkan, pada kuartal I-2025, Wilayah Kerja B telah memproduksi sekitar 45 juta kaki kubik gas per hari dan 1.033 barel minyak per hari. "Blok tersebut juga mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sebesar 159 miliar kaki kubik gas dan 10,8 juta barel minyak," ujarnya.

Sementara anak usaha EMP lainnya, yakni EMP Gebang Limited, juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pupuk Indonesia. Yakni dalam hal penjualan gas yang akan diproduksikan oleh Blok Gas Gebang (Gebang) di Sumatera Utara kepada Pupuk Indonesia.

Wakil Direktur Utama & CFO EMP, Edoardus Ardianto mengatakan, berdasarkan diskusi sebelumnya, diketahui bahwa Pupuk Indonesia membutuhkan pasokan gas sekitar 100 juta kaki kubik gas per hari, untuk pengoperasian pabrik-pabriknya. Karenanya, produksi gas di Blok Gebang pun diharapkan dapat memproduksi sekitar 40 juta kaki kubik gas per hari, pada kisaran semester I-2027 mendatang.

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

"Produksi gas itu diharapkan akan meningkat menjadi 140 juta kaki kubik gas per hari di tahun 2030, karena Pupuk Indonesia merupakan salah satu target market dari gas yang diproduksi oleh Blok Gebang di masa mendatang," ujarnya.

Sebagai informasi, teknologi CCUS diketahui dapat menangkap emisi CO2 yang dihasilkan oleh fasilitas produksi yang ada, dan diinjeksikan kembali ke dalam reservoir yang masih produktif untuk meningkatkan produksi migas yang ada. Setelah produksi mencapai titik optimum, barulah terjadi peralihan ke fase CCS. Dimana injeksi atas CO2 yang ditangkap dilakukan tanpa adanya peningkatan produksi.

Raup Laba Bersih US$51,27 Juta di Kuartal III-2024, EMP Beberkan Faktor Pendorongnya

Berdasarkan studi geolgical & geophysical reservoir yang dilakukan pada tahun 2023, lapangan gas Arun diketahui memiliki karakteristik yang tepat untuk program pengembangan fasilitas CCS/CCUS. Lokasi itu memiliki reservoir batu gamping (limestone) dengan seal rock (batuan penutup) yang sangat baik untuk tempat penyimpanan CO2, dan dapat meminimalkan kebocoran CO2 ke permukaan. Lapangan gas Arun juga memiliki lokasi yang strategis di dekat area Selat Malacca yang sangat sibuk, sehingga dapat menjadi hub dari berbagai sumber penghasil CO2.

Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.

Energi Mega Persada Bukukan Laba Bersih US$75 Juta pada 2024

Emiten tambang Bakrie Group, PT Energi Mega Persada Tbk (EMP), berhasil membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 11 persen.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2025