Jangkau 40 Juta Merchant se-Indonesia, Transaksi QRIS Tembus Rp 60,3 Triliun
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) melalui Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP), Himawan Kusprianto melaporkan, sejak diluncurkan pada 2019, sampai saat ini QRIS telah menjangkau 40 juta merchant di seluruh Indonesia.
Lonjakan transaksi paling signifikan terjadi pada sektor makanan dan minuman (mamin), serta belanja online. Menurutnya, peningkatan ini sejalan dengan akselerasi berbagai inisiatif digital yang digulirkan BI, melalui program Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.Â
"QRIS kini menjadi pilihan utama masyarakat dalam bertransaksi, terutama untuk pembelian produk makanan dan minuman serta belanja daring," kata Himawan, dikutip dari tvOne Surabaya, Sabtu, 19 Juli 2025.
Pengguna QRIS di Jawa Tengah mencapai 288 juta orang
- Bea Cukai
Akselerasi digital BI didorong oleh sejumlah terobosan strategis seperti misalnya Standard Nasional Open API Pembayaran (SNAP), yang memudahkan interkoneksi antara bank dan fintech. Lalu ada pula BI Fast, sebagai sistem pembayaran instan yang cepat, aman, dan efisien
Kemudian upaya digitalisasi daerah juga digenjot BI, guna mendorong inklusi keuangan hingga ke pelosok. Ada pula upaya penyederhanaan regulasi, untuk mempercepat adopsi teknologi keuangan.
Transformasi digital yang dijalankan BI melalui BSPI 2025 ini, diakui Himawan telah memberikan dampak nyata. Dimana nilai transaksi digital tercatat mencapai Rp 60,3 triliun, atau setara tiga kali Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.Â
Selain itu, 90 persen bank di Indonesia telah mengadopsi kanal digital, baik melalui mobile banking maupun internet banking. Rasio inklusi keuangan juga meningkat dari 48 persen menjadi 53 persen menurut data World Bank 2022.Â
Ilustrasi pembayaran qris/non tunai/bank digital
- Bank Jago
Himawan menambahkan, pertumbuhan transaksi melalui Elektronik Kanal Distribusi (EKD) juga telah menunjukkan tren positif sejak 2018 hingga 2025. Inovasi seperti SNAP, BI Fast, dan QRIS, telah menjadi motor utama pertumbuhan tersebut.Â
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi soal akses dan efisiensi. BSPI 2025 adalah fondasi sistem pembayaran masa depan Indonesia," ujarnya.
Laporan: Zainal Azkhari/tvOne Surabaya