Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani melaporkan, realisasi investasi kuartal II-2025 mencapai Rp 477,7 triliun atau tumbuh 11,5 persen secara year-on-year (yoy).

3 Negara Ini Jadi Tujuan Ekspor Non-migas Terbesar RI di Januari-Juni 2025

Capaian itu diakuinya telah berkontribusi sebesar 25,1 persen, dari total target di sepanjang tahun 2025 yang dipatok Kementerian PPN/Bappenas hingga sebesar Rp 1.905,6 triliun.

Dia memaparkan, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 202,2 triliun atau setara 42,3 persen, dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai sebesar Rp 275,5 triliun atau 57,7 persen 

Mulai 18 Agustus 2025, Pelita Air Buka Rute Internasional Perdana ke Singapura

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Apabila dilihat dari asal negara, Rosan mencatat bahwa realisasi PMA masih didominasi dari Singapura yakni sebesar US$8,8 miliar, diikuti oleh Hong Kong US$4,6 miliar, China sebesar US$3,6 miliar, dan Malaysia sebesar US$1,7 miliar.

Kunjungan Wisman 1,42 Juta Orang di Juni 2025, BPS Sebut Terbanyak dari Malaysia

"Kemudian terakhir yakni ada Jepang, dengan realisasi investasi (PMA) mencapai US$1,6 miliar," kata Rosan dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 29 Juli 2025.

Sementara dari sisi sektoral, Rosan memaparkan bahwa realisasi investasi asing terbanyak berada di Industri Logam Dasar, Barang Logam, bukan mesin dan peralatannya, yang mencapai sebesar US$7,3 miliar atau sekitar 27,0 persen.

Posisi selanjutnya disusul oleh sektor Pertambangan sebesar US$2,4 miliar atau sekitar 8,9 persen, sektor Jasa Lainnya US$2,2 miliar atau sekitar 8,1 persen, sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi US$1,7 miliar atau 6,3 persen, dan sektor Industri Kimia dan Farmasi sebesar US$1,6 miliar atau sekitar 5,9 persen.

Selanjutnya, realisasi investasi di sektor hilirisasi tercatat mencapai Rp 144,5 triliun pada kuartal II-2025, yang disumbang oleh sektor mineral seperti nikel, tembaga dan bauksit yang mencapai total Rp 96,2 triliun, serta sektor Perkebunan dan Kehutanan yang mencapai Rp 36,3 triliun. Lalu ada pula hilirisasi sektor migas yang menembus hingga Rp 10,7 triliun, serta sektor Perikanan dan Kelautan yang mencapai Rp 2,3 triliun.

[dok. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 10 Februari 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

"Sehingga secara total nilai realisasi investasi hilirisasi pada kuartal II-2025 mencapai Rp 144,5 triliun," ujarnya.

Sebagai informasi, dari total realisasi investasi hilirisasi tersebut, terdapat lima besar lokasi yang menyumbang investasi paling besar di periode tersebut. Diantaranya yakni seperti Sulawesi Tengah sebesar Rp 25,7 triliun, Maluku Utara Rp 15,0 triliun, Jawa Barat Rp 15,2 triliun, Jawa Timur Rp 8,5 triliun, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Rp 10,7 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya