Dikasih PR Dongkrak Lifting, Bahlil Lantik Laode Sulaeman Jadi Dirjen Migas ESDM
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, melantik Laode Sulaeman menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi alias Dirjen Migas Kementerian ESDM, dengan pekerjaan rumah (PR) yang utama yakni untuk mendongkrak lifting migas.
"Salah satu tugas Bapak untuk membantu saya dalam memimpin Kementerian ESDM, adalah kedaulatan energi dalam konteks peningkatan lifting (migas)," kata Bahlil saat melantik Laode di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa kondisi lifting migas di Indonesia saat ini tidak sebaik yang sebelumnya, ketika sumur-sumur minyak Indonesia masih muda. Laporan SKK Migas mencatat, lifting minyak berada di angka 600 ribu barel per hari dengan target lifting minyak dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian ESDM.
- Antara
Karenanya, Bahlil pun memerintahkan Laode untuk segera melakukan konsolidasi dan komunikasi teknis dengan para pemangku kepentingan, seperti misalnya SKK Migas dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan migas.
“Jadi, saya titip Pak Laode, agar aturan dipegang. Yang bisa menyelamatkan Bapak itu adalah aturan. Jangan mau dikendalikan oleh siapa pun, terkecuali pimpinan Bapak dan aturan," ujarnya.
Ditemui terpisah, Laode mengungkap langkah pertama yang akan dilakukannya sebagai Dirjen Migas adalah mengimplementasikan hal-hal teknis, menyegerakan lapangan-lapangan yang harus dilelang, serta meningkatkan lifting minyak.
Hal itu seiring dengan tugas utama yang diembannya langsung dari Bahlil selaku Menteri ESDM, yakni untuk memprioritaskan upaya peningkatan lifting minyak.
"Tapi tetap prioritasnya lifting, karena dalam setiap arahan Bapak Menteri itu selalu (soal) lifting," ujarnya.
Sebagai informasi, Laode Sulaeman menggantikan Achmad Muchtasyar yang dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Dirjen Migas Kementerian ESDM pada Senin, 10 Februari 2025, atau hanya selang sebulan sejak dilantik di jabatannya tersebut.
