AI Ternyata Bisa Selesaikan Masalah Finansial, Begini Caranya

Ilustrasi finansial
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – CEO Law On Go, Ettyta Ramadhani menilai utang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perekonomian modern. Mulai dari pinjaman perbankan, pembiayaan leasing, hingga pinjaman berbasis digital peer-to-peer lending (P2P), akses terhadap pembiayaan semakin mudah.

Namun, menurutnya kemudahan itu membawa tantangan baru tumpukan kewajiban finansial yang sulit dikelola dan berujung pada gagal bayar.

Ettyta mengaku teknologi Artificial Intelligence (AI) memiliki peran untuk menganalisis kemampuan bayar, hingga menyusun strategi penyelesaian yang paling sesuai.

Ilustrasi utang.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

“Kami percaya teknologi harus berjalan berdampingan dengan pengetahuan hukum. AI membantu proses menjadi cepat dan akurat, tetapi keputusan akhir tetap mempertimbangkan aspek legal yang melindungi pengguna,” ujar Ettyta dalam keterangannya, Sabtu, 30 Agustus 2025.

Menurutnya, konsolidasi utang adalah langkah strategis untuk menyatukan berbagai pinjaman menjadi satu kewajiban dengan skema pembayaran yang lebih ringan. 

"Ini bukan sekadar soal menurunkan bunga, tetapi juga mengembalikan kendali finansial kepada peminjam. Dengan teknologi AI, proses ini menjadi jauh lebih efisien, sistem dapat secara otomatis menilai prioritas pembayaran, mengoptimalkan negosiasi dengan kreditur, bahkan menyarankan opsi restrukturisasi atau settlement sesuai kondisi debitur," katanya.

Ia menilai, pendekatan AI bisa berdampak bagi ekonomi dan bisnis. Pendekatan itu dinilai memberi harapan baru, tidak hanya bagi individu yang terlilit utang, tetapi juga bagi ekosistem bisnis.

Dukung Konservasi Gajah Sumatera, Pertamina Patra Niaga Tegaskan Genjot Bisnis Berkelanjutan

Ilustrasi utang.

Photo :
  • Dokumentasi House Demolitions Brisbane.

"Perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas dapat menggunakan layanan ini untuk menjaga keberlangsungan usaha, sementara konsumen individu dapat terhindar dari jeratan utang yang berlarut-larut," katanya.

Utang Luar Negeri RI Kuartal II-2025 Naik Jadi US$433,3 Miliar, Ada Tapinya

Law On Go juga menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sekutu dalam membangun kesehatan finansial. Tantangannya, kata Ettyta, bukan sekadar bagaimana berutang, tetapi bagaimana mengelolanya dengan bijak dan bertanggung jawab.

Kelapa Gading.

Ada Kelapa Gading di London, Promosikan Kuliner Indonesia

PT MAPA Kreatif Indonesia menggenjot ekspansi bisnis ke pasar internasional melalui entitas lokal di London, Inggris yaitu Luminous Future Ltd.

img_title
VIVA.co.id
30 Agustus 2025