Pertamina Patra Niaga Bawa Angklung ke Panggung Global, Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Di tengah fokus pemerintah dan pelaku bisnis pada pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya seringkali menjadi aspek yang tak kalah penting. Bagi sejumlah perusahaan, mendukung warisan budaya bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat citra dan hubungan internasional.
Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu contoh perusahaan yang mengintegrasikan komitmen sosial, lingkungan, dan budaya dalam langkah strategisnya, menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya soal energi, tetapi juga identitas bangsa.
Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya Nusantara melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu wujud nyata program ini terlihat dalam penampilan kelompok musik angklung Kampung CSV Udjo Ecoland Bandung di Paviliun Indonesia pada World Expo Osaka 2025.
Pertamina Patra Niaga gelar Promo HUT RI ke-80
- Pertamina
Penampilan mereka membawakan lagu-lagu Nusantara, lagu kebangsaan Indonesia, hingga musik Jepang dan internasional, menciptakan simbol harmonisasi lokal di panggung global.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menyampaikan bahwa perusahaan konsisten melibatkan masyarakat binaan dalam berbagai kegiatan kebudayaan.
“Kami ingin memastikan warisan bangsa tetap hidup, relevan, dan mampu menjangkau generasi mendatang maupun masyarakat internasional,” ujar Roberth, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu, 3 September 2025.
Kampung CSV Udjo Ecoland dan angklung telah lama diakui sebagai warisan budaya dunia. UNESCO secara resmi mengukuhkan angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 16 November 2010.
Selain itu, Udjo Ecoland mencatat berbagai prestasi internasional, seperti menerima “Heritage and Cultural Gold Award” di Pulau Jeju, Korea Selatan (2004), memecahkan Guinness World Records untuk permainan angklung dengan peserta terbanyak di Amerika Serikat (2011), serta meraih “Best ASEAN Cultural Preservation Effort” dalam ASEANTA Award di Filipina (2016).
Tidak hanya berprestasi, Udjo Ecoland rutin tampil di panggung internasional. Tahun 2025 menjadi tahun yang padat bagi mereka dengan penampilan di World Expo Osaka (Agustus), Indonesia–Turkey Partnership Day (Agustus), serta Indonesia Festival Colombo di Sri Lanka (Juli).
Kehadiran mereka di berbagai negara membuktikan bahwa angklung dapat menjadi bahasa universal yang menyatukan budaya sekaligus memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.
Kiprah Kampung CSV Udjo Ecoland juga diapresiasi di tingkat nasional melalui dua penghargaan bergengsi: Kawasan berbasis Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM serta Kawasan Pelestari Budaya Tradisi.
Dukungan Pertamina Patra Niaga terhadap pelestarian budaya ini menunjukkan bahwa korporasi dapat memainkan peran strategis dalam melestarikan identitas nasional sekaligus meningkatkan reputasi Indonesia di kancah global.