Kadin Indonesia Targetkan Renovasi 500 Rumah Rampung April 2026

Anindya Bakrie, Pertemuan & Simposium; Gotong Royong Perumahan 'Warisan Bangsa'.
Sumber :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Jakarta, VIVA – Kadin Indonesia menargetkan bahwa proses renovasi 500 rumah tidak layak huni yang mereka inisiasi, bakal rampung pada bulan April 2026 mendatang.

Selain Dongkrak Ekonomi, Anindya Bakrie Pede KUR Perumahan Buka 9 Juta Lapangan Kerja

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Infrastruktur Strategis dan Pembangunan Pedesaan Kadin Indonesia, Thomas Djusman, saat ditemui usai acara Pertemuan & Simposium; Gotong Royong Perumahan 'Warisan Bangsa', di Balai Sarbini, Jakarta.

Thomas mengatakan, sampai pertengahan September 2025 ini, total sudah ada sebanyak 109 rumah yang sudah selesai direnovasi oleh Kadin Indonesia.

Bos Pertamina Targetkan Merger 3 Anak Usahanya Rampung Akhir Desember 2025

"Sementara sebanyak 37 rumah lainnya masih dalam pengerjaan," kata Thomas, dikutip Rabu, 17 September 2025.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie

Photo :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]
Anindya Bakrie Optimis Purbaya Mampu Jaga Stabilitas Perekonomian Nasional

Program renovasi 500 rumah tak layak huni (RTLH) tersebut resmi diluncurkan Kadin Indonesia sebagai bagian dari inisiatif Gotong Royong Kadin Indonesia Renovasi RTLH pada 15 April 2025, di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Peluncuran itu dilakukan bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Sugianto Kusuma.

Program tersebut mencakup renovasi rumah di lima wilayah yakni Jakarta (200 unit), Jawa Barat (100 unit), Banten (100 unit), Bangka Belitung (50 unit), dan Nusa Tenggara Timur (50 unit).

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, renovasi tidak hanya menyasar perbaikan fisik, tapi juga aspek kesehatan dan ketahanan rumah seperti sanitasi, akses air bersih, dan struktur bangunan.

Program tersebut dijalankan tanpa menggunakan dana APBN, APBD, maupun BUMN, melainkan melalui gotong royong anggota Kadin dari sektor swasta, koperasi, UMKM, hingga BUMN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya