49 Tahun PGN: Membangun Gas Bumi untuk Kemandirian Energi
Sabtu, 17 Mei 2014 - 12:09 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Jakarta, 13 Mei 2014, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) merayakan ulang tahunnya yang ke 49 tahun. Di usia yang semakin matang ini, PGN telah berhasil membuktikan diri sebagai BUMN energi yang mampu menjadi solusi bagi pemenuhan energi di dalam negeri.
Melalui pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia, PGN terus memperluas pemanfaatan gas bumi guna mengurangi ketergantungan energi terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan kami bersyukur bahwa PGN dapat terus berkarya untuk mewujudkan kemandirian energi dengan membangun infrastruktur dan menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia. Dengan energi yang ramah lingkungan dan efisien, PGN berharap perekonomian Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pelanggan, regulator, pemerintah, mitra bisnis dan stakeholder lain yang telah mendukung dan bersinergi dengan PGN selama 49 tahun untuk mewujudkan kemandirian energi di bumi pertiwi. Meningkatnya pemanfaatan gas bumi yang bersumber dan diproduksi di dalam negeri, perekonomian akan semakin kuat dan dapat memakmurkan negeri," ujar Hendi di Jakarta, Selasa (13/5).
Diusianya yang ke 49 tahun, PGN telah memantapkan diri sebagai BUMN gas yang mandiri, dengan membangun berbagai infrastruktur dan memperkuat pasokan gas bumi di sektor hulu. Di sektor infrastruktur, PGN telah membangun lebih dari 6.000 Km jaringan pipa gas, memiliki 2 unit
Floating Storage Regasification Unit
(FSRU), di mana salah satunya di miliki secara bersama melalui Nusantara Regas, membangun 2 unit
Mobile Refueling Unit
(MRU) dan sejumlah SPBG di Indonesia.
Melalui jaringan distribusi, selama tahun 2013 PGN menyalurkan sebanyak 827 MMSCFD atau setara dengan 145 ribu barel minyak per hari kepada lebih dari 100 ribu pelanggan rumah tangga dan 3000 pelanggan industri, UKM komersial dan SPBG.
"Dengan menyalurkan gas bumi kepada para pelanggan, PGN mampu menciptakan efisiensi biaya bahan bakar hingga sekitar Rp 55 triliun per tahun. Bayangkan jika distribusi gas bumi semakin besar, tentunya efisiensi akan semakin tinggi dan akan memperkuat daya saing ekonomi nasional," ujar Hendi.
Untuk memperluas pemanfaatan gas bumi, tahun ini PGN akan mempercepat pembangunan sejumlah infrastruktur strategis, seperti Program PGN Sayang Ibu yaitu program sejuta sambungan gas bumi untuk rumah tangga, pembangunan 16 SPBG dan MRU di berbagai kota di Indonesia, serta pembangunan infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jawa Tengah dan Lampung.
Di Jawa Tengah, PGN tengah menyelesaikan pembangunan pipa Kalimantan-Jawa dari sumur Kepodang ke PLTU Tambak Lorok, Semarang. Proyek yang ditargetkan selesai tahun 2015 ini diharapkan dapat menciptakan penghematan biaya bahan bakar bagi PLN sebesar Rp 2 trilyun per tahun dan mengalirkan gas ke industri serta rumah tangga di Jawa Tengah.
Sementara di Lampung, bulan Juli ini PGN akan mulai mengoperasikan PGN FSRU Lampung yang ditargetkan dapat menyalurkan gas kepada masyarakat Lampung dan pelanggan di jaringan
South Sumatera West Java
(SSWJ) seperti Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
Komitmen PGN
Selain terus mengembangkan infrastruktur gas bumi, PGN melalui anak perusahaannya yaitu Saka Energi Indonesia ("SEI") juga melakukan sejumlah terobosan dengan melakukan akuisisi Blok migas di Indonesia dan luar negeri. Misalnya, setelah mengambil alih 100% saham Blok Ujung Pangkah, Madura, PGN kembali mengakuisisi 36% hak partisipasi di Blok Shale Gas Fasken di Amerika Serikat milik Swift Energy Company. Transaksi akuisisi senilai US$ 175 juta ini ditargetkan akan selesai pada 30 Juni 2014.
Direktur Keuangan PGN M. Reza Pahlevi menjelaskan, sebagai BUMN di sektor gas bumi PGN ingin turut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kehandalan pasokan gas ke dalam negeri, sehingga kemandirian energi dapat diwujudkan."PGN akan selalu mendukung upaya pemerintah mewujudkan konversi energi ke gas bumi," jelas Riza.
Baca Juga :
Penumpang Dapat Refund 100 Persen Tiket Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Begini Caranya

Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto di Mata Rekan dan Anak Buah
Kedukaan menyelimuti rumah duka di mana jenazah almarhum Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto disemayamkan di Pancoran, Jakarta Selatan.
VIVA.co.id
3 Agustus 2025