Pahlawan dan Mimpi yang Tertunda

VIVA.co.id - 70 tahun berlalu sudah sejak terjadinya pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945. Banyak pejuang dan rakyat sipil yang berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan demi Indonesia yang lebih baik. Kini 10 November selalu dikenang sebagai Hari Pahlawan, karena seperti yang dikatakan Presiden pertama kita Ir. Soekarno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”.

Selain pahlawan pejuang kemerdekaan, ada sosok ‘pahlawan’ lain yang lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu Ayah kita tercinta. Layaknya negara yang belum merdeka, sebelum kita mulai mandiri Ayah telah menjadi pahlawan kita sehari-hari. Jadi montir mendadak agar kita tetap dapat mengayuh sepeda, penopang keuangan di akhir bulan, hingga sigap bertindak ketika mendengar jeritan ibu berhadapan dengan kecoak. Ia rela menjadi apapun yang dibutuhkan, meski itu berarti mengesampingkan keinginannya sendiri.

Perjuangannya membantu kita meraih hidup yang kita cintai. Pertanyaannya sekarang adalah apa yang sudah kita lakukan untuk membalas semua jasa dan pengorbanan yang dilakukan oleh Ayah kita tercinta? Dibalik keberlangsungan keluarga yang ia jaga, mungkin ada mimpi yang ia tunda. Sebelum semuanya terlambat, marilah kita berbuat sesuatu untuk pahlawan masa kini, Ayah kita sendiri.

Halaman Selanjutnya

PT Astra Aviva Life (“Astra Life”), sebuah perusahaan asuransi jiwa, kini hadir untuk mendampingi Ayah melindungi keluarga di Indonesia. Tanggung jawab yang besar tidak lagi harus menjadi halangan untuk tetap dapat menikmati hari ini dan terus bermimpi. Astra Life percaya bahwa semua orang, termasuk Ayah, berhak untuk mencintai hidup dan mewujudkan mimpinya. Dengan komitmen member ketenangan pikiran, setiap Ayah tidak lagi perlu khawatir harus mengorbankan mimpinya saat menjadi pahlawan bagi keluarga.