Eks Bomber Timnas Latih Klub Alumni Pesantren Gontor
Kamis, 11 Agustus 2016 - 04:49 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Lesunya kompetisi di Tanah Air tak sepenuhnya diratapi pelaku sepak bola. Beragam cara dilakukan pemain untuk terus menjaga kebugaran, sembari menunggu bergulirnya kompetisi resmi pasca dicabutnya pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi pada Mei 2016 lalu. Salah satunya adalah mengikuti turnamen-turnamen antar kampung (tarkam).
Itu pula yang tengah dilakukan Peri Sandria. Meski tak lagi merumput sebagai pemain profesional, mantan bomber Mastrans Bandung Raya ini mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Peri tercatat pernah menukangi sejumlah tim amatir dan profesional, antara lain PS Siak, Pesipon Pontianak dan terakhir sebagai asisten pelatih Pelita Bandung Raya tahun 2014.
Kini, pemilik rekor pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia dengan 34 gol itu kembali mencoba tantangan baru dengan melatih tim amatir, Armeki Indonesia FC, yang akan berlaga di turnamen terbuka peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor. Peri merasa tertantang, karena pemain Armeki FC merupakan santri jebolan Pesantren Gontor.
"Ini misinya adu gengsi sebenarnya. Karena disana, di Gontor, juga punya tim alumni juga. Nanti dibantu dari tim saya, supaya ada persaingan," kata Peri Sandria saat ditemui VIVA.co.id di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Agustus 2016.
Melatih tim seperti Armeki FC diakui Peri, juga sekaligus ingin menunjukkan eksistensinya di pesepakbolaan Tanah Air. Sekalipun tim yang dilatihnya amatir, Ia berharap akan muncul bibit muda potensial yang akan menjadi pemain-pemain profesional. "Bagi saya, ini sangat positif. Karena kita bisa ambil pemain bagus dari turnamen seperti ini," ujarnya.
Pria kelahiran 23 September 1969 ini awalnya tak menyangka bisa terlibat dalam 'proyek' tim Armeki Indonesia di turnamen Gontor. Manajer tim, Haji Sofyan, memintanya untuk menyeleksi pemain yang akan dilibatkan dalam turnamen. Peri semakin terkejut, setelah tahu pemain yang akan dia seleksi datang dari seluruh penjuru Tanah Air.
"Bukan hanya dari Jakarta, ada dari Aceh, Batam, Kalimantan, saya juga kaget. Karena dia minta bantu seleksi anak-anak, ya sudah saya bantu. Saya minta maaf, kalau memang pemainnya bisa dipakai, saya pakai, kalau tidak, saya terus terang," kata Peri.
Itu pula yang tengah dilakukan Peri Sandria. Meski tak lagi merumput sebagai pemain profesional, mantan bomber Mastrans Bandung Raya ini mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Peri tercatat pernah menukangi sejumlah tim amatir dan profesional, antara lain PS Siak, Pesipon Pontianak dan terakhir sebagai asisten pelatih Pelita Bandung Raya tahun 2014.
Kini, pemilik rekor pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia dengan 34 gol itu kembali mencoba tantangan baru dengan melatih tim amatir, Armeki Indonesia FC, yang akan berlaga di turnamen terbuka peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor. Peri merasa tertantang, karena pemain Armeki FC merupakan santri jebolan Pesantren Gontor.
"Ini misinya adu gengsi sebenarnya. Karena disana, di Gontor, juga punya tim alumni juga. Nanti dibantu dari tim saya, supaya ada persaingan," kata Peri Sandria saat ditemui VIVA.co.id di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Agustus 2016.
Melatih tim seperti Armeki FC diakui Peri, juga sekaligus ingin menunjukkan eksistensinya di pesepakbolaan Tanah Air. Sekalipun tim yang dilatihnya amatir, Ia berharap akan muncul bibit muda potensial yang akan menjadi pemain-pemain profesional. "Bagi saya, ini sangat positif. Karena kita bisa ambil pemain bagus dari turnamen seperti ini," ujarnya.
Pria kelahiran 23 September 1969 ini awalnya tak menyangka bisa terlibat dalam 'proyek' tim Armeki Indonesia di turnamen Gontor. Manajer tim, Haji Sofyan, memintanya untuk menyeleksi pemain yang akan dilibatkan dalam turnamen. Peri semakin terkejut, setelah tahu pemain yang akan dia seleksi datang dari seluruh penjuru Tanah Air.
"Bukan hanya dari Jakarta, ada dari Aceh, Batam, Kalimantan, saya juga kaget. Karena dia minta bantu seleksi anak-anak, ya sudah saya bantu. Saya minta maaf, kalau memang pemainnya bisa dipakai, saya pakai, kalau tidak, saya terus terang," kata Peri.
Halaman Selanjutnya