Kontroversi VAR di Final Piala Asia 2019

Para pemain Timnas Qatar merayakan gol Almouz Ali (kanan)
Sumber :
  • Instagram/@afcasiancup

VIVA – ?Timnas Qatar menjadi juara Piala Asia 2019. Tim besutan Felix Sanchez itu mengalahkan Timnas Jepang di final yang dihelat di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat malam 1 Februari 2019 dengan skor 3-1.

Legenda Sepakbola Jepang, Mana Iwabuchi Latih 100 Lebih Pesepakbola Putri Cilik di Jakarta

Tanda-tanda kemenangan The Maroons sudah terlihat sejak awal. Mereka memimpin lebih dulu lewat gol salto Almoez Ali pada menit 12 sebelum digandakan oleh Abdelaziz Hatim di pertengahan babak pertama.

Jepang sebenarnya sempat membuka harapan setelah Takumi Minamino membobol gawang Qatar pada menit 69. Sayangnya, momen kebangkitan Samurai Biru harus dirusak oleh Video Asisstant Referee (VAR).

Respons Shin Tae-yong Usai Korea Selatan Gagal Juara Piala Asia Timur

Momen itu tercipta saat memasuki menit 80. Tangan Maya Yoshida tertangkap kamera menyentuh bola saat coba menghalau si kullit bundar di dalam kotak penalti.

Wasit yang bertugas, Ravshan Irmatov, sempat mengacuhkan momen tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk melihat tayangan VAR. Kemudian, dia memberi hadiah penalti pada Qatar yang tak disia-siakan oleh Akram Afif untuk mengunci gelar pertama mereka di Piala Asia.

Kapten Timnas Jepang Tegaskan Loyalitas kepada Liverpool

Kondisi tersebut disesali banyak fans. Sebab, andai wasit lebih tegas, arah pertandingan bisa saja berubah.

VAR memang digunakan untuk mengurangi kontroversi dalam pertandingan. Namun, untuk kasus ini, VAR justru menimbulkan kontroversi mengingat kondisi di lapangan justru mengarah untuk lebih menguntungkan Qatar.

Salah satu fans yang mengecam penggunaan VAR di pertandingan final tadi adalah @farkhan_yasin. Menurutnya, wasit seharusnya lebih mengetahui jika momen itu sangat krusial dan bakal membunuh pertandingan.

"VAR adalah alat yang Anda bisa gunakan untuk meninjau ulang. Tapi, seharusnya wasit lebih mengerti arah pertandingan. Apakah itu pelanggaran yang disengaja atau tidak. Anda harus memakai logika sepakbola dan mengerti jika pertandingan tadi amat krusial," ujar Yasin dalam cuitannya di Twitter.

Suporter lain, @RhyshRai, bahkan sampai mempertanyakan hal yang lebih teknis. Mengingat peristiwa handball Yoshida bukanlah sebuah kesengajaan.

"Bisakah Anda menjelaskan peristiwa handball ini? Penalti diberikan setelah meninjau lewat VAR. Pertanyaannya, peraturan menyebut itu haruslah bermula dari handball yang disengaja. Bagaimana aturan internasional menilainya?" tulis Roshan Rai dikutip Fox Sports Asia.

Pemain Timnas Jepang eks Arsenal Mana Iwabuchi

Eks Arsenal Juara Piala Dunia dan Medali Perak Olimpiade Berbagi Motivasi untuk Anak-anak Indonesia

Mana Iwabuchi merupakan salah satu pemain tersukses yang dimiliki Timnas Jepang putri. Pemain 32 tahun ini sempat memperkuat sejumlah klub elite Eropa

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2025