Final Piala Afrika 2019, Duel Gengsi Sadio Mane Vs Riyad Mahrez

Penyerang Timnas Senegal, Sadio Mane (10)
Sumber :
  • Twitter/@CAF_Online

Ditegaskan lagi ketika mereka harus menjalani laga menegangkan melawan Nigeria di babak semifinal. Hingga menit kelima injury time, akhirnya mereka bisa unggul 2-1 berkat gol tendangan bebas Mahrez.

Cristiano Ronaldo Hattrick Lagi, Al Nassr Hancurkan Abha 8-0!

"Saya kira para pemain telah menunjukkan perilaku yang hebat dan kekuatan mental untuk bangkit dan berjuang sampai akhir dan mencetak gol," kata juru taktik berusia 43 tahun tersebut.

Mimpi Mane Cetak Sejarah, Mahrez Ingin Hapus Dahaga

Sepanjang sejarah Piala Afrika, Senegal sama sekali belum pernah menjadi juara. 2002 menjadi final pertama mereka, tapi harus menelan pil pahit karena kalah dari Kamerun.

Ada Cristiano Ronaldo, Ini 5 Bintang Sepakbola yang Tidak Memiliki Tato

Mane tak memungkiri mimpinya saat ini adalah membawa Senegal bisa menjadi juara Piala Afrika 2019. Tinggal selangkah lagi dia bisa mewujudkannya.

"Pulang ke Dakar dengan trofi juara akan sangat luar biasa. Mimpi saya bisa membawa Senegal menjadi juara Piala Afrika," kata pemain berusia 27 tahun itu.

Ada Bintang Liverpool, Ini 5 Pemain Sepakbola yang Menjalani Ibadah Puasa

Sedangkan Mahrez yang kini dielu-elukan berkat gol sensasionalnya ke gawang Nigeria juga tak kalah semangat. Dia berharap bisa menghapus dahaga publik Aljazair yang terakhir kali jadi juara pada 1990.

"Kami sangat senang bisa berada di final Piala Afrika. Ini adalah sesuatu yang sulit dipercaya. Kami menatap pertandingan melawan Senegal. Kita sudah bertemu di grup, dan kami yakin final akan jadi laga yang berat," tuturnya, dikutip dari African Football.

Kepercayaan diri mantan pemain Leicester City itu jika Aljazair bisa tampil maksimal di babak final juga didasari dengan rekam jejak. Sejauh ini mereka mampu mencetak 12 gol ke gawang lawan dan cuma kebobolan dua gol.

"Saya pikir kami sudah melakukan yang terbaik di turnamen ini. Kami mampu mencetak 12 gol, dan cuma kebobolan dua kali. Itulah yang menjadi sumber kepercayaan diri kami," kata Mahrez.

Jika ingin mencatatkan sejarah, Senegal mungkin harus mendengar pernyataan pelatih Pantai Gading, Ibrahim Kamara. Timnya dipaksa menyerah pada babak perempatfinal oleh Aljazair melalui drama adu penalti.

Menurut Kamara, Aljazair merupakan tim kolektif yang berbahaya. Cuma fokus menjaga Mahrez cuma akan membuat Senegal repot, karena dia bukan satu-satunya pemain yang berbahaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya