Tinta Emas Wanita Pimpin Liverpool Vs Chelsea di Piala Super Eropa
- London Evening Standard
Secara performa, Rossetti merasa Frappart dan kawan-kawan tak kalah dengan wasit pria. Pengetahuan, pemahaman, dan teknik kepemimpinan Frappart dalam sepakbola, diakui oleh Rossetti, begitu mendalam.
"Dia tahu segalanya. Stephanie bahkan melewati banyak pria dalam tes fisik. Secara mental, dia juga kuat," ujar Rossetti.
Inspirasi, itu yang diharapkan Rossetti, muncul dari dalam diri Frappart saat memimpin laga Liverpool melawan Chelsea di Piala Super Eropa.
"Bukan menyangkut jenis kelaminnya apa. Setiap orang bisa mengambil keputusan yang salah. Saya berharap, dia bisa menginspirasi ribuan wasit wanita di dunia. Saya yakin, dia bisa bekerja dengan baik," kata Rossetti.
Kehormatan
Kehadiran wasit wanita dalam memimpin laga mayor UEFA disambut baik oleh manajer Liverpool, Juergen Klopp. Menjadi bagian dari sejarah, Klopp merasa begitu terhormat.
Bagi Klopp, wasit wanita di kompetisi mayor sudah seharusnya hadir. Bukan soal sekedar ada, tapi juga membuktikan kualitas mereka sebenarnya sama dengan wasit pria.
"Jawaban saya menyikapi kehadiran mereka: Akhirnya! Saya memang berpikir, sudah seharusnya mereka hadir," kata Klopp dikutip London Evening Standard.
"Saya bangga jadi bagian dari sejarah. Masih banyak di dunia ini, orang yang tak bisa mengambil keputusan cerdas. Tapi, memilih wasit wanita, di laga penting, ini menjadi pilihan paling cerdas," lanjutnya.
Klopp mengakui, tak punya banyak pengalaman saat menghadapi laga yang dipimpin wasit wanita. Tentu, Klopp harus menempatkan diri lebih baik dalam menyikapi laga melawan Chelsea nanti.
Namun, Klopp memastikan ingin membantu Frappart dan kawan-kawan melewati momen paling indah dalam karier mereka.
"Pengalaman saya dengan wasit wanita tidak banyak. Di Jerman, Bibiana Steinhaus sudah melakukannya. Butuh waktu cukup lama hingga dia mengira sudah siap. Saya yakin, emosi begitu kental di laga ini. Dan, saya berharap, mereka bukan yang terakhir," ujar Klopp.
Senada dengan Klopp, manajer Chelsea, Frank Lampard, berharap ini menjadi akhir dari segala macam keraguan terhadap wanita di sepakbola.
"Kabar yang bagus. Saya merasa terhormat menjadi bagian dari sejarah macam ini. Perjalanan panjang, dan saya melihat bagaimana wanita mendapatkan rasa hormat lewat sebuah pertandingan. Ini langkah baru dalam jalur yang benar," kata Lampard.
