Kompetisi Sepakbola Tertua di Jepang
- Dok. J League
VIVA – Piala Kaisar adalah kompetisi sepakbola tertua di Jepang. Dilangsungkan sejak 1921, nama lengkap kejuaraan ini adalah The Emperor's Cup JFA All-Japan Soccer Championship Tournament.
Sedangkan J League yang jadi kompetisi kasta tertinggi Jepang saat ini baru diadakan pada 1992. Itu mengapa tim yang memenangkan Piala Kaisar akan dianggap sebagai tim terbaik di Jepang.
Tim dari seluruh lapisan, mulai dari amatir hingga profesional akan bertanding di Piala Kaisar. Bahkan ada perwakilan dari universitas dan SMA di seluruh penjuru Negeri Matahari Terbit jadi pesertanya.
Sebelum Perang Dunia II, tim dari Taiwan, Korea, hingga Manchuria turut bertanding di ajang ini. Karena saat itu mereka masuk dalam daerah kekaisaran Jepang.
Dari kejuaraan inilah, keajaiban seringkali terjadi. Di mana tim dari kasta bawah berhasil mengalahkan tim yang levelnya berada di atas mereka.
Sejak pembentukan J.League pada 1992, tim-tim profesional kasta teratas memang hampir selalu mendominasi Piala Kaisar. Meski begitu, bukan tak mungkin adanya tim besar yang kalah karena sistemnya adalah babak gugur.
Juara Piala Kaisar
- Dok. J League
Salah satu yang terkenal terjadi pada musim 2003-2004 saat juara J.League 2003, Yokohama F. Marinos, dipaksa bermain imbang 2-2 oleh SMA Funabashi pada ronde ketiga, sebelum susah payah menang adu penalti 4-1.
Sepanjang sejarah Piala Kaisar berlangsung, format yang digunakan berbeda-beda Musim inidiikuti 90 tim. Rinciannya 20 tim J1 League, 22 tim J2 League, 1 wakil tim amatir terbaik, dan juga 47 wakil dari setiap prefektur.
Wakil masing-masing prefektur biasanya ditentukan lewat kompetisi lokal daerah terebut, pemenangnya beragam mulai dari tim J3, tim amatir, tim universitas, hingga tim SMA.
Trofi asli Piala Kaisar diberi oleh Federasi Sepakbola Inggris pada 1919 dan digunakan sampai 1945. Terhenti karena  trofi tersebut dihancurkan oleh pemerintahan militer saat itu untuk kepentingan perang.
Pada tahun 2011, FA Inggris kembali memberikan JFA replika dari trofi asli Piala Kaisar, dengan Presiden JFA saat itu Junji Ogura berharap trofi ini akan jadi simbol perdamaian.
Juara Piala Kaisar juga bisa mengenakan emblem Yatagarasu, hewan mitologi burung gagak berkaki tiga, yang juga jadi lambang JFA.
Selain itu, hadiah terbesar adalah tiket langsung lolos ke babak grup Liga Champions Asia yang diberikan kepada sang juara, hal yang sudah mereka berikan sejak turnamen edisi 2001.