Pantas Dibantai Bayern, Ternyata Pemain Auckland City FC Pekerja Kantoran, Kapten seorang Sales
- OFC media
VIVA – Skor 0-10 saat menghadapi Bayern Munchen di ajang FIFA Club World Cup 2025 tentu jadi catatan memalukan bagi Auckland City FC. Namun, siapa sangka, klub asal Selandia Baru ini ternyata bukan tim profesional seperti kebanyakan peserta lainnya. Ya, para pemainnya adalah pekerja kantoran!
Dari total 32 tim yang tampil di FIFA Club World Cup 2025, Auckland City menjadi satu-satunya tim berstatus amatir. Artinya, para pemainnya tidak sepenuhnya mencari nafkah dari sepak bola. Mereka justru menjalani dua hingga tiga pekerjaan sekaligus demi menyambung hidup.
Ada yang jadi sales, agen properti, bahkan sopir forklift di gudang logistik. Pantas saja kualitas permainan mereka tertinggal jauh dari klub-klub elite Eropa macam Bayern Munchen.
Kapten Auckland City, Mario Ilich, mengungkap betapa beratnya perjuangan mereka tampil di panggung sekelas Piala Dunia Antarklub. Meski statusnya amatir, mereka tetap berupaya tampil maksimal dan menunjukkan kebanggaan.
“Banyak orang bilang pemain profesional bekerja keras. Tapi kami mencoba bersaing di level tertinggi sambil menjalani dua bahkan tiga pekerjaan,” ujar Ilich, dikutip dari CNN.
Ilich sendiri bekerja sebagai sales di perusahaan minuman bersoda ternama dunia. Di tengah kesibukan harian, ia tetap menyempatkan diri berlatih. Jadwalnya padat sejak pagi hingga malam.
“Hari saya dimulai jam 5 pagi. Saya pergi ke gym selama satu jam, lalu sarapan dan masuk kerja jam 8. Biasanya saya pulang kerja jam 5 sore, lanjut latihan dua jam, dan baru tiba di rumah jam 9 malam,” ungkapnya.
Meski pulang dengan kekalahan telak dari Bayern, partisipasi Auckland City FC di FIFA Club World Cup tetap menjadi pengalaman yang tak ternilai. Mereka lolos ke ajang ini usai menyabet gelar juara Liga Champions Oseania — dan bukan cuma sekali, tapi empat musim beruntun!
Sebuah perjuangan luar biasa dari tim amatir yang tetap berani bermimpi dan bertarung di panggung dunia.
