Juventus Ngamuk di Piala Dunia Antarklub, Manchester City Dikangkangi
- Juventus
VIVA – Juventus tampil beringas saat melakoni laga perdana Grup G Piala Dunia Antarklub 2025. Bertanding di Stadion Audi Field, Washington, Amerika Serikat, Kamis pagi WIB, Si Nyonya Tua melumat wakil Uni Emirat Arab, Al Ain, dengan skor telak 5-0.
Kemenangan ini membawa Juventus memuncaki klasemen sementara Grup G, mengungguli Manchester City yang sebelumnya hanya menang 2-0 atas klub asal Maroko, Wydad AC. Meski sama-sama mengoleksi tiga poin, Juventus unggul selisih gol.
Dua pemain tampil menonjol dalam laga tersebut: Randal Kolo Muani dan Francisco Conceicao, masing-masing mencetak dua gol. Satu gol tambahan disumbang pemain muda, Kenan Yildiz.
Juventus sejak awal menurunkan beberapa pemain muda U-23 seperti Nicolo Savona (22), Alberto Costa (21), Kenan Yildiz (20), dan Conceicao (22). Hasilnya, mereka tampil dominan sejak menit pertama.
Gol pembuka dicetak Kolo Muani pada menit ke-11 melalui sundulan setelah menerima umpan Alberto Costa. Tak butuh waktu lama, giliran Conceicao menggandakan keunggulan pada menit ke-21 usai melewati kawalan bek Al Ain di kotak penalti.
Juventus terus menekan. Pada menit ke-31, Kenan Yildiz mencetak gol indah dari luar kotak penalti setelah menerima umpan Khephren Thuram. Sebelum jeda, Kolo Muani kembali mencatatkan namanya di papan skor lewat gol menit ke-45+4, kembali berkat kontribusi Thuram.
Babak kedua dimulai dengan sejumlah pergantian pemain. Douglas Luiz dan Timothy Weah masuk menggantikan Thuram dan Andrea Cambiaso. Dusan Vlahovic, Teun Koopmeiners, dan Federico Gatti juga turut meramaikan lapangan, menggantikan Yildiz, Savona, dan Kolo Muani.
Rotasi pemain tak mengurangi daya gedor Juve. Conceicao kembali mencetak gol pada menit ke-58 lewat aksi individu di kotak penalti, sekaligus menutup pesta gol Juventus malam itu.
Dengan kemenangan ini, Juventus menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar peserta di turnamen elite tersebut, melainkan penantang serius untuk gelar juara.
Guardiola Bukan Pusing karena Kekalahan, tapi Punya Banyak Pemain Bintang
Guardiola bukan pusing karena kekalahan, melainkan karena kedalaman skuad yang dianggap kelewat gemuk.
