Irak Tertekan, Suporter Bisa Murka Jika Timnas Gagal Tembus Piala Dunia 2026
- Instagram/Jordi Amat
VIVA – Timnas Irak disebut tengah berada dalam tekanan besar menjelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal ini disampaikan langsung oleh mantan penggawa timnas Irak, Ali Wahaib, yang menyoroti kegagalan negaranya menjadi tuan rumah di fase krusial tersebut.
Irak dipastikan tidak akan bermain di kandang sendiri, sementara dua rival kuat yakni Arab Saudi dan Qatar justru mendapat keuntungan sebagai tuan rumah. Menurut Wahaib, ini menjadi faktor pembeda yang signifikan.
“Secara teknis, Saudi dan Qatar berada di atas Irak. Mereka juga mendapatkan dukungan penuh dari publik sendiri,” ujarnya kepada media Winwin.
Meski demikian, Wahaib menyebut ada satu hal yang bisa menutup kesenjangan itu: semangat juang tinggi dari para pemain Irak, yang dijuluki Singa Mesopotamia. Ia memperingatkan bahwa dukungan publik bisa berubah menjadi tekanan jika performa tim jeblok.
Tekanan dari publik memang bukan hal baru bagi Irak. Bahkan, menurut laporan Winwin, sejumlah pemain timnas Irak mengaku lebih nyaman bermain di luar negeri ketimbang di kandang sendiri. Sebagai contoh, pertandingan imbang kontra Yordania di Basra disebut berdampak psikologis terhadap pemain karena kritikan suporter.
Sebaliknya, saat bermain tandang di Amman dan Muscat, performa tim disebut lebih lepas dan solid.
Irak saat ini menjadi salah satu kandidat kuat yang bisa satu grup dengan Indonesia dalam drawing babak keempat, yang akan digelar 17 Juli mendatang di Kuala Lumpur. Babak ini akan berlangsung pada 8, 11, dan 14 Oktober 2025, dan akan menjadi penentu apakah Irak mampu mengulang sejarah tampil di Piala Dunia seperti tahun 1986 silam.
Wahaib menegaskan, jika Irak kembali gagal, kemarahan suporter tak bisa dihindari.
Resmi! FC Dallas Umumkan Situasi Terkini Maarten Paes
Kabar mengejutkan datang dari FC Dallas. Kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, kembali absen dalam laga Major League Soccer (MLS) 2025
