Klopp: Piala Dunia Antarklub adalah Ide Paling Buruk dalam Sepakbola
- AP Photo/Kin Cheung
VIVA – Mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, melontarkan kritik tajam terhadap format baru Piala Dunia Antarklub yang dinilainya membebani fisik dan mental para pemain elite.
Klopp, yang membawa The Reds menjuarai turnamen ini pada 2019, menyebut perubahan struktur kompetisi menjadi ajang 32 tim sebagai “ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepakbola.”
Turnamen yang kini memasuki babak 16 besar itu menjadi edisi perdana sejak FIFA melakukan perombakan besar-besaran. Chelsea dan Manchester City menjadi dua wakil Inggris yang turut ambil bagian. Liverpool sendiri tidak terlibat, dan Klopp mengaku bersyukur akan hal itu.
“Saya benar-benar takut,” ujar Klopp dalam wawancara bersama media Jerman, Welt. “Piala Dunia Antarklub adalah ide paling buruk dalam hal ini. Orang-orang yang tidak pernah terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari sepakbola membuat keputusan seperti ini.”
Klopp juga menyindir logika di balik besarnya hadiah uang sebagai alasan pembenaran digelarnya turnamen tersebut. Menurutnya, tidak semua klub mendapatkan keuntungan yang sama.
“Setiap tahun ada turnamen besar. Tahun lalu ada Copa America dan Euro, sekarang Piala Dunia Antarklub, tahun depan Piala Dunia. Itu artinya pemain tidak punya waktu untuk benar-benar pulih, baik secara fisik maupun mental,” tegasnya.
Meski mengakui para pemain dibayar mahal, Klopp menilai hal itu bukan alasan untuk terus menekan mereka.
“Pemain NBA yang juga digaji besar bisa libur empat bulan dalam setahun. Virgil van Dijk belum pernah punya waktu sebanyak itu dalam kariernya.”
Ia pun mengingatkan bahwa dampak dari padatnya jadwal akan segera terasa. Dengan turnamen yang baru dimulai dua pekan setelah final Liga Champions dan akan berakhir pada 13 Juli, sementara musim baru Premier League dimulai 16 Agustus, jarak antar musim semakin menipis.
“Musim depan para pemain akan mulai mengalami cedera yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Kalau bukan musim ini, maka akan terjadi saat Piala Dunia atau sesudahnya. Ini tidak bisa terus seperti ini.”
Klopp bahkan membandingkan pengalamannya saat melatih Liverpool. “Saya pernah hanya punya dua setengah pekan pramusim bersama seluruh skuad. Lalu kami bermain setiap tiga hari selama setahun penuh. Itu brutal.”
Setelah mengakhiri masa tugasnya di Anfield pada musim panas lalu setelah hampir sembilan tahun, Klopp kini menjabat sebagai Direktur Olahraga Global di bawah naungan Red Bull.
Dari sejumlah klub yang dimiliki perusahaan tersebut, hanya RB Salzburg yang lolos ke Piala Dunia Antarklub melalui peringkat koefisien UEFA. Namun, klub Austria itu tersingkir di fase grup setelah kalah telak 0-3 dari Real Madrid pada Kamis lalu.