Regulasi Sepakbola Bikin Negara Kuat Tak Lolos ke Olimpiade

Pemain timnas Brasil, Neymar.
Sumber :
  • REUTERS/Edison Vara

VIVA.co.id - Sebanyak 16 tim sepakbola akan berlaga pada Olimpiade 2016 di Brasil, yang akan dimulai pada Jumat 5 Agustus 2016. Walau bertajuk turnamen internasional, ternyata banyak negara yang kerap jadi favorit tidak ikut serta. Di antaranya, Prancis yang menjadi tuan rumah dan finalis Piala Eropa 2016.

Prancis hanya satu kali memenangkan medali emas Olimpiade, yaitu pada 1984. Les Bleus kemudian selalu gagal lolos sejak 1996. Sedangkan prestasi terbaik Jerman yang empat kali menjadi juara Piala Dunia, hanya satu kali meraih medali perunggu pada 1988 (Jerman Barat).

Olimpiade 2016 di Brasil jadi yang pertama kali bagi Jerman setelah reunifikasi. Sebelumnya, Jerman tidak pernah lolos setelah Tembok Berlin diruntuhkan. Nasib tidak terlalu bagus juga dirasakan Spanyol, yang berkali-kali gagal lolos ke Olimpiade, dengan hanya satu kali meraih medali emas (1992), dan dua medali perak (1920 dan 2000).

Dikutip dari Daily Telegraph pada Kamis 4 Agustus 2016, timnas Inggris tak pernah lagi terlibat Olimpiade sejak 1974. Tidak ada badan tunggal yang mengatur sepakbola di Britania Raya, dan hanya Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris yang memiliki afiliasi dengan Asosiasi Olimpiade Inggris (BOA). Tapi, FA memutuskan tak mengikuti Olimpiade lagi, karena FIFA melarang terlibatnya pemain profesional.

Inggris tetap tidak mau terlibat, walau FIFA telah mengubah regulasinya, dengan membolehkan para pemain profesional berlaga di Olimpiade sejak 1984. Namun, penyebab utama banyak negara top di sepakbola punya catatan buruk di Olimpiade, adalah batasan usia pemain.

Setelah sepakbola berkembang menjadi industri, mulai terjadi perbedaan kualitas yang signifikan antara pesepakbola amatir dan profesional. Eropa merasa negara-negara dari Eropa Timur dan blok Soviet terlalu mendominasi, karena atlet disponsori oleh negara.

Sebanyak 23 dari 27 medali dalam sembilan kali Olimpiade antara 1948 hingga 1980, dimenangkan oleh negara-negara Eropa Timur. Hanya Swedia (emas pada 1948 dan perunggu pada 1952), Denmark (perak pada 1968), dan Jepang (perunggu 1968), yang bisa mematahkan dominasi negara-negara dari Eropa TImur.

Akhirnya Komite Olimpiade melarang atlet profesional terlibat, hingga mengubahnya pada 1984. Kemudian, pada 1992 diberlakukan pembatasan usia. Pemain sepakbola pria harus berumur di bawah 23 tahun. Format tersebut dimaksudkan agar negara-negara bisa berkompetisi secara setara.

Kawasan Afrika yang menikmati format tersebut, dengan Nigeria menjadi juara pada 1996 dan Kamerun pada 2000. Tapi, banyak tim kuat  yang selalu dijagokan di Piala Dunia, tidak bisa berbicara banyak di Olimpiade. (one)

Timnas Prancis Cemas Bakal Dibikin Repot Pemain 'Bau Kencur' Inggris